JAKARTA, Beritalima.com– Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menyayangkan tindakan sangat tidak manusiawi terhadap seorang anak yang kedapatan mencuri kotak amal masjid di Aceh Utara.
Menurut LaNyalla, mencuri tidak dapat dibenarkan secara hukum serta agama. Namun, tindakan mengikat hingga menyeret seseorang juga tidak bisa dibenarkan dan tidak manusiawi. Apalagi, pelaku adalah seorang anak yang mencuri untuk membeli makan.
“Tindakan mencuri tidak bisa dibenarkan. Tetapi perlakuan tidak manusiawi dengan menyeret pelaku pencurian seperti hewan di hadapan teman-teman dia semestinya juga tidak dilakukan,” tutur LaNyalla di usai mengikuti upacara Hari Lahir Pancasila secara virtual di Jakarta, Selasa (1/6).
Senator dari Dapil Provinsi Jawa Timur tersebut mengatakan, polisi sudah menjelaskan jika pelaku mencuri untuk beli makan dia dan ayahnya yang sedang sakit. “Seharusnya ini menjadi perhatian sesama. Kejadian ini menunjukkan kurangnya kepedulian warga kepada lingkungan,” kata dia.
LaNyalla juga mengkritik Pemerintah setempat, terutama tingkat desa sebagai pemerintah yang paling dekat dengan rakyat. Menurut dia, kejadian itu tak bakal terjadi apabila ada keseriusan pengurus desa dalam mengurus warganya.
“Kasus ini harus menjadi pelajaran. Pemda tak bisa abai ke masyarakat, apalagi untuk mereka yang membutuhkan. Hal ini menunjukkan kemiskinan masih ada di tengah-tengah kita dan sebuah keprihatinan warga sekitar tidak menunjukkan kepeduliannya dan justru malah menghakimi.”
Diingatkan, momentum peringatan Hari Lahir Pancasila, mampu meningkatkan kepedulian kepada sesama. Bila terjadi masalah, ia meminta agar perlu ada telaah mendalam sebelum memberi vonis apalagi melakukan perbuatan yang tidak manusiawi.
“Peristiwa ini agar menjadi warning. Jika ada persoalan serupa, pakailah cara-cara bijaksana. Gunakan prinsip musyawarah untuk mufakat, apabila persoalan bukan merupakan tindak kejahatan, tapi karena urusan kemanusiaan,” jelas LaNyalla.
Peristiwa tak manusiawi itu terjadi di Desa Ceumpeudak, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Kabupaten Aceh Utara, dan videonya viral di medsos. Video ini memperlihatkan seorang bocah laki-laki diikat lehernya dengan nilon oleh seorang pria. Kedua tangannya juga diikat ke belakang. Bocah diseret di hadapan warga dan rekan-rekan sebaya. Ironisnya, salah seorang pelaku merupakan salah satu tokoh desa. (akhir)