MALAYSIA,Beritalima- Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Muharuddin, S.SosI melakukan pertemuan dengan sejumlah tokoh masyarakat Aceh perantauan di Kuala Lumpur, Malaysia. Mereka diantaranya adalah mantan Menteri Malaysia Tan Sri Dato’ Seri Sanusi bin Junid, Presiden Komuniti Aceh Malaysia (KAM) Dato’ H Mansyur Usman, serta beberapa tokoh lainnya.
Dalam pertemuan yang berlangsung Minggu-Senin (23-24/7/2017) ini membahas berbagai isu strategis terutama terkait peluang investasi di Aceh, Pariwisata, serta tata kelola dan kinerja pemerintahan Aceh yang baru, kini dikomandoi Irwandi Yusuf-Nova Iriansyah.
Pada kesempatan ini Ketua DPR Aceh Muharuddin, S.SosI menilai perlu adanya kerjasama antar sesama warga Aceh, baik yang merantau ke Malaysia maupun yang ada di Aceh itu sendiri, apalagi Saat ini kunjungan wisatawan ke Aceh didominasi warga Malaysia, dan ini tentu butuh dukungan warga Aceh yang ada di sini (Malaysia) untuk membantu promosinya,” kata Muharuddin.
Menurut ketua DPR Aceh, pariwisata setidaknya menjadi pintu dari berbagai peluang investasi yang mungkin dilakukan di Aceh, sembari juga menunggu kesiapan infrastruktur yang di butuhkan nantinya untuk para investor. Nanti akan ada pertemuan lebih lanjut untuk memberi perhatian khusus dari apa yang sudah kita bicarakan ini.
Sementara Tan Sri Dato’ Seri Sanusi bin Junid menyebut bahwa investor baru akan menempatkan modalnya ketika mereka mendapat kepastian hukum dan perizinan.Tidak pengaruh syariat Islam berlaku di Aceh menggangu investasi, karena mereka datang mau berinvestasi, bukan membuat yang dilarang oleh syariat Islam,” kata Tan Sri Dato’ Seri Sanusi bin Junid, yang pernah menjadi berbagai posisi Menteri Malaysia selama 25 tahun itu.
Bekas Menteri Dalam Negeri Malaysia berdarah Aceh ini juga menekankan pentingnya kepercayaan dan nama baik daerah Aceh, Semua pihak di Aceh, baik swasta dan juga pemerintah untuk berkawan dengan yang memiliki banyak uang. Ini dilakukan agar mereka mau berinvestasi di Aceh, sehingga rakyat Aceh bisa meningkatkan kesejahteraan,
Dirinya juga berharap kepemimpinan Irwandi Yusuf-Nova Iriansyah nantinya harus mampu memberi dampak positif bagi Aceh kedepan.
Sedangkan Presiden Komuniti Aceh Malaysia (KAM), Dato’ H Mansyur Usman, mengaku siap membantu memperkenalkan Aceh. Menurutnya, saat ini Aceh sudah mampu melalui fase keamanan, dan kini Aceh harus memberi kenyamanan dan keramahtamahan.
“Persoalan pengurusan administrasi menjadi hal utama yang harus diperbaiki. Kami di Malaysia siap membantu mencarikan investor, termasuk akan mensosialisasikan bahwa Aceh sudah siap menerima investasi,” imbuh Dato’ H Mansyur Usman.
Harapan Dato’ H Mansyur Usman, Aceh di masa depan terutama pada keperintahan baru Irwandi Yusuf-Nova Iriansyah bisa lebih baik dari masa lalu,’’(Aa79)