Jakarta, beritalima.com| – Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti rencana Pemerintah melalui Kementerian Kebudayaan yang akan melakukan penulisan ulang sejarah Indonesia serta mengingatkan agar jangan ada pengaburan fakta.
“Yang penting jangan ada pengaburan atau penulisan ulang terkait sejarah, tapi kemudian tidak meluluskan sejarah. Jas Merah— jangan sekali-sekali melupakan sejarah,” ucap Puan, mengutip pesan Presiden Pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno kepada media di Jakarta (20/5).
“Memang, sejarah itu pasti ada yang baik, ada yang pahit. Namun bagaimana ke depan kita juga harus memperlihatkan kepada generasi muda bahwa Indonesia berdiri karena perjuangan para pahlawan kita. Apapun yang terjadi, mereka harus tahu kenapa Indonesia berdiri. Baik pahit maupun manisnya, itu semua bagian dari proses panjang yang sudah dilalui,” sambungnya.
Puan menyampaikan, DPR melalui Komisi X yang membidangi urusan pendidikan dan kebudayaan, telah mulai melakukan langkah awal dalam menyikapi wacana tersebut. Ia menegaskan, DPR RI akan meminta penjelasan dari pihak Pemerintah mengenai maksud dan arah kebijakan tersebut.
Ketika ditanya mengenai tenggat waktu penulisan sejarah akan selesai pada Agustus 2025, Puan berpesan agar tidak tergesa-gesa dalam menyusun kembali narasi sejarah nasional. “Namanya penulisan sejarah itu harus dilakukan secara hati-hati,” ungkapnya.
Jurnalis: Rendy/Abri







