GRESIK,beritalima.com-Masalah banjir Kali Lamong dan jalan rusak di beberapa menjadi tempat selalu saja menjadi keluhan masyarakat Gresik.
Keluhan itu diterima Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gresik Abdul Qodir. Ia menyebut dalam sepuluh tahun terakhir, pembangunan Gresik hanya terfokus pada fasilitas olahraga seperti Stadion (Gelora Joko Samudero), alun-alun, tugu-tugu dan pembangunan lainnya.
“Ya memang dalam sepuluh tahun era bupati lalu, banyak pembangunan yang menitik beratkan pada pembangunan seperti stadion, alun-alun dan tugu-tugu. Soal jalan sebenarnya ada perbaikan tapi tidak maksimal dan Kali Lamong juga. Ini yang menjadi keluhan masyarakat,” ujar Qodir kepada wartawan, Rabu (17/3/2021).
Abdul Qodir melanjutkan untuk itu pihaknya (DPRD Gresik) menginstruksikan pemerintah Kabupaten untuk segera menangani permasalahan yang selama ini dikeluhkan oleh masyarakat tersebut.
Seperti penanganan banjir tahunan Kali Lamong dan perbaikan infrastruktur berupa jalan yang rusak. Sebab, DPRD sudah menganggarkan dana untuk pembangunan tahun 2021 ini dan bisa dipakai, tapi semua melalui proses lelang.
“Anggaran dana sudah ada tahun 2021 untuk masalah penanganan banjir Kali Lamong. Dan untuk perbaikan infrastruktur jalan, dana juga sudah ada dan siap dipakai tapi melalui proses lelang,” kata Qodir.
Politikus dari PKB ini menambahkan terkait dengan birokrasi, dalam perubahan untuk Gresik baru di bawah pemerintahan bupati Gresik sekarang, harus segera merubah mindset tatanan birokrasi.
Perubahan itu bertujuan agar tidak sama dengan tahun kemarin, namun harus dicocokkan dengan program Nawa Karsa. “Tentu harus ada perubahan mindset tatanan birokrasi agar tidak sama dengan tahun kemarin. Kemudian disingkronkan dengan program Nawa Karsa yang diusung bupati,” jelas Qodir.
Dewan mendukung penuh langkah Bupati yang memberi instruksi agar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) memiliki inovasi dan kreativitas dalam bekerja. Serta harus memberikan pelatihan SDM tersebut agar tanggap menangani suatu masalah.
“Gebrakan dari bupati agar OPD memiliki kreatifitas dan inovatif dalam bekerja, saya mendukung langkah Bupati Fandi Akhmad Yani untuk perubahan Gresik baru. Tapi hal itu harus didukung dengan pelatihan SDM agar tanggap mengatasi suatu masalah,” jelasnya.
Selanjutnya dalam mengimbangi mobilitas dan percepatan kerja yang dilakukan Bupati Fandi Akhmad Yani, secara teknis lebih diutamakan dan diperlukan penataan Sumber Daya Manusia di Organisasi Perangkat Daerah. Karena tidak sedikit Kepala OPD-nya bagus, tapi tidak didukung oleh SDM yang cukup dan kompeten. Juga koordinasi dan sinergitas antar OPD ini juga perlu diperbaiki.
“Contohnya, alokasi anggaran untuk perencanaan kegiatan sudah dialokasikan di P-APBD, dengan harapan ketika masuk APBD murni seluruh program bisa dilaksanakan dengan cepat, tapi kok masih lambat. Iya harus ditata ulang terkait koordinasi antar OPD-nya,” jelas Abdul Qodir.(Moh Khoiron).