Ketua DPRD NTT Berharap Usulan DOB Disetujui Bertahap

  • Whatsapp

KUPANG, beritalima.com – Ketua DPRD NTT, Anwar Pua Geno mengatakan, delapan calon otonomi baru (DOB), yakni Sumba Timur Jaya, Sumba Selatan, Pahungalodu (kabupaten Sumba Timur), Pantar kabupaten Alor), Kota Maumere (kabupaten Sikka), Amfoang (kabupaten Kupang), Adonara (kabupaten Flores Timur), dan Amanatun (kabupaten Timor Tengah Selatan) telah diusulkan ke Pemerintah Pusat dan DPR RI. Namun ada kebijakan nasional soal moratorium pemekaran wilayah, baik provinsi maupun kabupaten/kota.

“ Kita menunggu walaupun aspirasi masyarakat. Kami DPRD dan waktu Gubernur Frans Lebu Raya sudah menetapkan persetujuan bersama, dan sudah meneruskan ke DPR RI dan Pemerintah Pusat. Karena itu, dalam pidato saya di HUT NTT pada tanggal 20 Desember 2018 lalu, yang dihadiri Mendagri salah satu yang disampaikannya adalah aspirasi masyarakat terkait usulan daerah otonomi baru. Dan saya minta pak menteri tolong diperhatikan,” kata Anwar menambahkan.

Yang diusulkan semua, lanjut Anwar, ada tujuh calon kabupaten dan satu kota. Tetapi kalau bisa secara bertahap sesuai kemampuan keuangan negara, yaitu mana yang didahulukan sesuai usulan. Tentu juga berdasarkan pertimbangan, misalnya perbatasan seperti Pantar.

Menurutnya, Pulau pantar berbatasan dengan Negara Timor Leste, dan juga provinsi lain seperti Maluku.

Begitu pula Kota Maumere dipertimbangkan. “ Masa NTT ini sudah enam puluh tahun, baru satu kota yakni Kota Kupang. Kemudian dari sisi kepulauan, yakni Adonara, itu diprioritaskan karena daerah kepulauan. Rentang kendali pemerintahan tidak efektif efisien karena jauh, itu juga diprioritaskan,” kata Anwar menjelaskan.

Calon DOB Amfoang, kata Anwar, selain sebagai daerah terisolir, daerah terpencil, lambat pembangunannya juga daerah perbatasan dengan Timor Leste. Sedangkan Sumba Timur dan Timor Tengah Selatan pertimbangannya karena daerahnya sangat luas.

“ Misalnya dari delapan yang diusulkan, Pemerintah Pusat setuju yang mana dulu, empat misalnya supaya aspirasi rakyat tidak terkesan diabaikan,” ujarnya. (L. Ng. Mbuhang)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *