Ketua DPRD Provinsi Jatim Sebut Hari Santri Jadi Momentum Refleksi dan Evaluasi

  • Whatsapp

SURABAYA, Beritalima.com – Ketua DPRD provinsi Jatim Musyafak Ro’uf mengungkapkan bahwa Hari Santri merupakan momentum yang sangat penting untuk melakukan refleksi dan evaluasi.

Musyafak berharap hari Santri ini menjadi titik tolak bahwa santri bukan lagi menjadi barang yang dianggap asing, tetapi ini bagian dari pernik-pernik bangsa Indonesia yang sudah sejak sebelum bangsa Indonesia Merdeka sampai sekarang masih eksis, dan terus-menerus di tempah dengan berbagai cobaan, termasuk diantaranya musibah yang menimpah pondok pesantren Alghoziny.

“Bahkan kemarin ada beberapa santri yang meninggal di pondok pesantren Alghoziny, mudah-mudahan ini juga menjadi peringatan kepada siapapun yang mempunyai lembaga-lembaga pondok pesantren yang menampung para santri, tidak hanya memikirkan dapat santri saja, tapi tempat yang dihuni oleh santri itu bagaimana. Harus terjamin kesehatan dan keselamatannya,” jelas politisi PKB ini.

Musyafak menekankan, dengan memperingati hari Santri di masa-masa yang akan datang jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi kembali. Bahwa santri sudah menjadi bagian yang sangat dibutuhkan, disamping tempat mengaji, belajar Al-Qur’an,

menempah akhlak dan budi pekerti yang luhur.

“Berbeda dari sekolah umum yang mengajarkan agama hanya beberapa jam saja. Di sana lebih sangat ditekankan akhlak itu, sehingga di situ santri kalau dapat perintah dari gurunya atau kyainya itu tanpa ada penolakan sama sekali. Bahkan mereka merasa dapat barokah ketika membantu para kyai dan ustaz,” terangnya.

Musyafak menambahkan, dengan peringatan hari Santri yang jatuh pada tanggal 22 Oktober nanti, pihaknya berharap ke depan tidak hanya melihat dari sisi sebelah mata saja, tetapi merekalah rata-rata yang mempunyai Uswatun Hasanah di tengah masyarakat.

“Bahkan rata-rata tokoh-tokoh keagamaan yang ada di desa-desa itu semua adalah anak-anak santri. Saya ucapkan selamat kepada para santri dan hari Santri, ini sudah merupakan hari dimana kita semua, santri dan yang merasa punya keluarga santri, yang punya anak yang di pondok pesantren, mudah-mudahan dengan memondokan anaknya menjadi anak yang sholeh dan sholeha. Aamiiiiinn,” pungkasnya.(Yul)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait