Sumbawa Barat.beritalima.com|
Sentra Komunikasi (SENKOM) Mitra Polri Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) Propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mendukung penuh Pencalonan Komisaris Jendral Polisi Listyo Sigit Prabowo menjadi Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri). Rabu (20/1/21).
Ketua Forum Kemitraan Polisi Masyarakat (FKPM) Komunitas Senkom Abdul Rozak mengatakan,sosok yang diajukan Presiden Joko Widodo sebagai calon Kapolri pastilah sosok perwira polisi yang berprestasi dan memiliki integritas. Sehingga apa yang telah diputuskan Presiden selayaknya untuk didukung.
“Dukungan ini diberikan karena selama menjabat Kapolda Banten, Komjen Sigit sangat dekat dengan seluruh lapisan masyarakat,dan apapun suku dan agamanya beliau, Komjen Sigit juga merupakan warga negara Indonesia yang patut kita dukung”jelasanya
Ia menambahkan, Komjen Sigit yang saat ini menjabat Kabareskrim itu merupakan figur ideal untuk menjadi Kapolri. Pasalnya Komjen Sigit disebut memiliki kemampuan menjalin komunikasi yang baik dan intens dengan para stakeholder,Toga,Tomas dan semua kalangan masyarakat, terlebih lagi saat dirinya menjabat Kapolda Banten pada tahun 2016.
“Meminta semua pihak untuk turut mendukung keputusan Presiden itu. Hal itu, kata dia, sebagai bentuk kontribusi warga negara dalam hal menyukseskan pemilihan kepemimpinan di tubuh Polri.Apalagi prestasi beliau juga sangat membanggakan,” terangnya
Ketua FKPM komunitas Senkom berharap, di bawah kepemimpinan Komjen Pol Sigit, Polri semakin profesional, modern dan terpercaya (Promoter) dan berintegritas serta meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Dengan demikian, keberadaan Polri benar-benar terasa dan menyejukkan masyarakat.
“Keamanan dan keharmonisan adalah kebutuhan kita semua. Dan hal itu ada pada tugas Polri. Maka suksesnya harus kita dukung sebagai bentuk regenerasi Polri,” tuturnya
Saat di kutip beritalima.com.Menurut Sigit, yang terpenting saat ini adalah bagaimana Bareskrim bekerja secara profesional dengan melakukan pembenahan internal agar bisa melakukan penegakan hukum secara tegas, humanis, dan transparan.
“Bareskrim diharapkan juga bisa memberikan rasa aman dan kepastian hukum serta rasa keadilan untuk masyarakat supaya lebih dipercaya,” kata Sigit.
Seperti diberitakan, jika benar Sigit yang ditunjuk Jokowi menjadi calon kapolri, maka dia akan “melompati” tiga angkatan lainnya, yakni 88B, 89, dan 90. Sigit adalah lulusan Akpol angkatan 91.
Sigit mempunyai masa kerja aktif yang panjang karena ia baru akan pensiun pada 1 Juni 2027 atau masih punya masa kerja 6,5 tahun, sementara jabatan kapolri biasanya hanya 2-3 tahun.
Chemistry antara Sigit dengan Jokowi memang sudah terbentuk sejak 2011, yakni saat dirinya menjabat kapolres Solo dengan pangkat kombes. Ketika itu Jokowi masih menjabat sebagai wali kota Solo. Saat itu keduanya bahu-membahu menangani krisis dari peristiwa bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Solo pada 25 September 2011.
Dari Solo hubungan mereka kembali dekat dan berlanjut saat Jokowi menjadi presiden pada 2014. Saat itu Sigit diajak ke Istana Kepresidenan untui menjadi ajudan Jokowi selama dua tahun.
Sejak itu Sigit dikenal sebagai anak emas Jokowi dan kariernya terus meroket. Dia adalah perwira pertama yang meraih pangkat brigjen di angkatan 1991 saat Sigit dipromosikan sebagai kapolda Banten pada Oktober 2016. Bintang di pundaknya bertambah menjadi tiga saat dilantik sebagai kabareskrim pada 6 Desember 2019 menggantikan Jenderal Polisi Idham Azis (lulusan Akpol 88A) yang saat itu dilantik menjadi kapolri. (Rozak)