Ketua Fraksi PKB Akan Kawal Serius Harga Garam di Pamekasan

  • Whatsapp
Caption: Petani Garam di Wilayah Kecamatan Pademawu. Kamis(09/09/2021). [Reporter Andy.k]

PAMEKASAN, Beritalima.com| Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPR) Pamekasan Khairul Umam, akan ikut serta untuk melakukan pengawalan harga garam di pulau Madura khususnya di kabupaten Pamekasan.

Pasalnya di musim kemarau ini para petani garam sudah menggarap lahan pertanian garam. Namun harga garam lokal di tingkat petani kini hanya mencapai Rp 100-200 per kilogram.

Bacaan Lainnya

Hal itu membuat ketua fraksi PKB, DPRD Kabupaten Pamekasan, Khairul Umam, perihatin dengan nasib dan kondisi keadaan para petani lokal khususnya di kabupaten pamekasan.

“Kita tau sendiri bahwa kualitas garam di madura khususnya di pamekasan sangat bagus. Untuk itu kita tahu sendiri ini soal pemasaran yang kurang surprise ,”ucapnya di Kantor DPRD Kabupaten Pamekasan. Selasa (31/08/2021),siang.

Khairul Umam, menambahkan perlu kiranya ada sebuah terobosan baru berupa tindakan yang nyata kepada Dinas terkait agar segera melakukan evaluasi kongkrit.

Untuk itu Disperindag harus berupaya melakukan pemantauan yang lebih signifikan lagi agar harga garam bisa kembali normal dan stabil.

“Bisa berupa pendampingan, pelatihan khusus kepada para pengusaha dan para petani garam. Hal ini bertujuan untuk kembali mewarnai harga garam lokal di kabupaten Pamekasan,”jelasnya.

Sementara itu Anggota Komisi II A DPRD Pamekasan, Syamsuri, dari Fraksi PKB juga sependapat dengan adanya persoalan anjloknya harga garam lokal madura khususnya di Kabupaten Pamekasan.

Pihaknya menilai dengan situasi terpuruk produksi garam tahun ini pemerintah BUMN notabennya PT Garam Persero harus melakukan Penyerapan Garam Rakyat (PGR).

“Jadi PT Garam harus bisa menstabilkan harga garam melalui sisa anggaran PMN 14 M tahun sampai saat ini yang terkesan vakum,”terangnya kepada Beritalima.com. kamis(09/09/2021),siang.

Bentuk dari pengawasan serta pendampingan yang lemah hingga membuat ketidak stabilnya produksi garam lokal.

“Otomatis kalau bentuk pengawasan dan pendampingan secara maksimal dilakukan. Maka di situ produksi garam juga akan meningkat dan menjadi stabil,”tegasnya.

Syamsuri, berharap situasi keadaan dengan kondisi para pengusaha hingga petani garam lokal perlu kiranya lebih intens lagi untuk diperhatikan.

“Wajib kita perhatikan lebih mendalam lagi, karena di musim kemarau yang saat sekarang ini cocok untuk menambak garam lokal. Dan kita harapkan agar garam lokal lebih kuat kualitasnya hingga bisa go internasional,”pungkasnya.

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait