KUPANG, beritalima.com – Ketua Komisi V DPR RI, Fary Francis meminta Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR dan mitra komisi V lainnya melakukan terobosan untuk mengatasi lima persoalan yang selalu berulang saat mudik lebaran.
Fary Francis menyampaikan hal itu ketika ditemui wartawan di Kupang, Jumat (16/6).
Menurut Fary, lima persoalan itu yakni kelaikan moda transportasi, kemacetan di ruas jalan tol, penanganan kendaraan roda dua, harga karcis, dan pelayanan informasi kepada masyarakat.
“ Harus ada hal baru yang dilakukan sehingga persoalan yang berulang mudik lebaran di bidang infrastruktur diminimalisir,” kata Fary menambahkan.
Dia mengatakan Komisi V telah menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) bersama mitra dalam rangka persiapan infrastruktur mudik. Dalam pertemuan itu, telah menjelaskan terobosan yang akan ditempuh untuk mencegah maupun mengurai kemacetan serta memastikan kelaikan bus pengangkut penumpang mudik.
Contohnya, dari Kementerian Perhubungan menyatakan bahwa semua bus yang sudah dilakukan ram check akan dipasang stiker, sehingga masyarakat tahu bahwa bus itu layak mengangkut penumpang. Sedangkan bus yang tidak dipasang stiker tidak diperbolehkan masuk terminal.
Demikian juga Kakorlantas menyatakan bahwa dalam mengatasi persoalan kemacetan, mereka punya skanario, apabila mengalami kemacetan bagaimana mengatasinya.
Sementara dari Kementerian PUPR juga mengatakan ada beberapa panjang ruas tol dulunya belum selesaikan, ia juga meminta agar segera selesaikan termasuk pintu keluar.
Menurutnya, saat ini pemerintah telah memasang videotron di dua titik dari enam titik yang direncanakan.
Dengan menyampaikan informasi secara akurat kepada penumpang, ia berharap persoalan yang berhubungan dengan mudik dapat diatasi, termasuk informasi mengenai Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) mobile yang disiapkan oleh PT Pertamina.
“ Pertamina janji mengantarkan bahan bakar menggunakan sepeda motor untuk kendaraan yang kehabisan bahan bakar di tol. Informasi ini juga harus sampai kepada masyarakat,” kata Fary menjelaskan.
Dikatakannya, baru saja kembali dari kunjungan ke sejumlah ruas jalan tol mulai dari Surabaya, Mojokerto, Jombang, Ngawi, dan Solo. Ruas jalan itu, kata Fary, sudah bisa dimanfaatkan untuk mengurai kemacetan. (L. Ng. Mbuhang)