Jakarta, beritalima.com|– Tragedi ledakan di lingkungan SMAN 72 Jakarta (7/11) memunculkan keprihatinan mendalam, dan Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian mengutuk keras serta mendesak aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas penyebabnya demi menjamin keamanan dunia pendidikan.
“Saya sangat berduka atas peristiwa ini. Tidak seharusnya lingkungan pendidikan menjadi tempat yang menimbulkan ancaman bagi keselamatan siswa dan guru. Saya mendesak aparat keamanan mengusut tuntas insiden ini dan memastikan kejadian serupa tidak terulang,” kata Hetifah di Kompleks Parlemen, Jakarta,(12/11).
Politisi Partai Golkar itu menilai, peristiwa ledakan di sekolah bukan hanya menunjukkan lemahnya sistem pengawasan keamanan di satuan pendidikan, tapi juga menjadi alarm bagi pemerintah daerah dan lembaga terkait untuk memperketat standar keselamatan di sekolah-sekolah.
“Sekolah seharusnya menjadi tempat paling aman bagi anak-anak kita. Karena itu, setiap pihak harus memastikan protokol keamanan dijalankan dengan serius,” ujarnya.
Selain aspek keamanan fisik, Hetifah soroti pentingnya pemulihan kondisi psikologis bagi siswa dan tenaga pendidik yang terdampak.
“Selain memastikan penanganan medis yang optimal, penting juga memberikan pendampingan psikologis agar warga sekolah dapat pulih dan kembali merasa aman,” tambahnya.
Dalam konteks lebih luas, Hetifah menilai pemerintah perlu mengevaluasi mekanisme pengawasan dan standar keselamatan di seluruh sekolah negeri maupun swasta. Ia menegaskan, keamanan sekolah bukan hanya tanggung jawab internal, tetapi juga bagian dari kebijakan nasional di bidang pendidikan.
“Kita percayakan kepada aparat untuk mengungkap penyebab kejadian ini secara profesional dan transparan. Yang terpenting sekarang adalah keselamatan dan pemulihan para korban,” ungkapnya.
Jurnalis: rendy/abri




![[1] Kreasi Kaya Rasa Chatime Atealier dan Javara](https://beritalima.com/wp-content/uploads/2025/11/1-Kreasi-Kaya-Rasa-Chatime-Atealier-dan-Javara-200x112.jpg)



