JAKARTA, beritalima.com – Arif Bawono, Ketua KPUD Jakarta Pusat menyediakan mobil sosialisasi KPUD Jakarta Pusat saat bersamaan peresmian rumah pintar, di Jalan Pejambon, Rabu (6/12/2017). Mobil tersebut berisi kaos dan atribut pemilu agar pesan sosialisasinya sampai kemana-mana. Lebih lanjut diharapkan Manggara Pardede, Walikota Jakarta Pusat, agar
Pemilu 2019 nanti dapat berlangsung dengan cerah tanpa adanya konflik.
“Kita ada program sekolah kunjungi museum. Jadi nanti kita gabungkan dengan program itu, mereka dapat mengunjungi rumah pintar ini,” tandasnya.
Pagi ini mempertunjukkan suatu inovasi dari KPUD Jakarta Pusat, yaitu rumah pintar pemilu dan mengikuti Soekarno, jas merah, jangan melupakan sejarah. Imbuhnya, merupakan suatu trust yang luar biasa dan tidak menimbulkan perasaan curiga kepada KPU, karena dengan adanya perasaan curiga itu akan mengganggu kinerja KPU dan tidak bisa membuat KPU berkreasi
Masih diungkapkan Manggara Pardede, bahwanya mengingat tenda KPUD Jakarta Pusat, sesungguhnya berdiri di atas lahan jalur hijau, namun dengan kesediaan hati, Walikota Jakarta Pusat itu memberikan tawaran lahan di Rawasari untuk KPUD Jakarta Pusat, yang sekarang berdiri di atas lahan 3000 meter per segi.
Dijelaskan Arif Budiman, Ketua KPU RI, bahwa ide untuk mendirikan rumah pintar, sudah berjalan tiga tahun, dan berdiri sebanyak 496 rumah pintar, namun yang belum selesai sekitar 114 rumah pintar lagi.
“Rumah pintar pemilu untuk meningkatkan partisipasi masyarakat. Masyarakat males kalo belum tahun cara milihnya, tapi kalau masyarakat sudah tahu sudah pasti gampang memilihnya. Dalam mendirikan rumah pintar setidaknya ada standar minimum rumah pintar pemilu. Rumah pintar ini merupakan bentuk pendidikan politik kepada warga terutama para pelajar, sehingga mereka tahu persis sejarah pemilu khususnya di DKI Jakarta,” kata Arief Budiman, Ketua KPU RI, Rabu (6/12/2017) di Kantor KPUD Jakarta Pusat, Jalan Pejambon II, Jakarta Pusat. dedy mulyadi
