JAKARTA, Beritalima.com– Ketua Majelis Syuro PKS, Dr Habib Salim Segaf Aljufri mengajak generasi muda lebih mengenal Indonesia melalui interaksi dengan beragam masyarakat yang ada di sekitarnya.
Upaya ini perlu dilakukan generasi muda agar tumbuh kecintaan kepada bangsa dan negara.
“Mumpung masih muda, kita harus mengenal negeri sendiri. Jika kita tidak mengenal Indonesia, bagaimana mencintai dan berkontribusi untuk negeri ini?” ujar Dr Salim saat menerima kunjungan selebgram Syakir Daulay di kediamannya di Pejaten, Jakarta, Selasa (20/7).
Menteri Sosial Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) 2009-2014 tersebut mengingatkan anak muda, Indonesia merupakan negara besar dengan Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang luar biasa.
Nanti, kekayaan Indonesia itu dikelola anak-anak muda sebagai generasi penerus kepemimpinan generasi saat ini.
“Karena itu, sejak sekarang anak muda harus mengenal Indonesia lebih baik, lengkap dan mendalam supaya ketika mendapat amanah kepemimpinan, anak-anak muda ini dapat melaksanakannya secara bijak,” kata Salim.
Diakui, tantangan anak muda sekarang lebih beragam. Untuk itu perlu pendampingan dan arahan dari orang tua lebih intens.
“Masa muda saya seperti anak-anak muda lain, tapi semangat belajar luar biasa. Saya lulus SD di Solo. Lulus SMP dan SMA di Kota Palu, Sulawesi Tengah. Kemudian meneruskan kuliah ke Madinah Islamic University usia 18 tahun. Program S1 (sarjana), S2 (pasca sarjana) hingga S3 (doktoral) saya selesaikan di Madinah,” kenang Duta Besar RI untuk Kerajaan Arab Saudi dan Kesultanan Oman 2005-2009 ini.
Usai mendapatkan gelar doktor bidang syariah, Salim kembali ke tanah air. Dia tergerak meneruskan cita-cita sang kakek untuk aktif di bidang pendidikan dan sosial.
“Kakek saya mendirikan Perguruan Al-Khairaat yang mengelola madrasah lebih dari 1.400 unit di kawasan timur Indonesia. Saya terinspirasi oleh perjuangan beliau,” ungkap Salim.
Kakek Salim, Sayyid Idrus bin Salim Al-Jufri atau yang biasa dipanggil Gurutua SIS al-Jufri mendirikan Al-Khairaat 30 Juni 1930 di Kota Palu.
Perguruan Al-Khairaat tak hanya membina masyarakat di Sulawesi, tetapi juga di Maluku hingga Papua. Cukup banyak alumni Al-Khairaat yang menjadi tokoh daerah dan nasional. Karena jasanya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, Gurutua mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Adipradana dari Pemerintah RI.
(akhir)