Ketua PBNU Memahami Sikap Iran Membela Diri dan Menjaga Kedaulatan Negara

  • Whatsapp
Ketua PBNU (kanan) saat bertemu Dubes Iran untuk Indonesia: Memahami sikap Iran bela diri karena diserang Israel (foto: suwitno/LTN)

Jakarta, beritalima.com| – KH Yahya Cholil Staquf (akrab disapa Gus Yahya), Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU memahami sikap Iran terhadap Isarel dalam perang sepakan ini adalah tindakan membela diri serta menjaga kedaulatan bangsa dan negara. Di sisi lain, Gus Yahya mendesak Israel dan Iran agar dapat menahan diri dan segera mengakhiri konflik sehingga tidak bereskalasi hingga ke kawasan sekitar di Timur Tengah.

Gus Yahya menyampaikan hal itu saat menerima kunjungan Duta Besar Republik Islam Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi di kantor PBNU Jakarta (206/. Turut hadir Wakil Ketua Umum PBNU K.H. Amin Said Husni, Ketua PBNU K.H. Ulil Abshar Abdalla serta sejumlah staf Kedubes Iran. .

“Saya hadir di organisasi Islam terbesar di dunia ini, PBNU, untuk menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih yang mendalam. PBNU selama ini menjaga hubungan persahabatan yang sangat baik dengan Republik Islam Iran,” kata Boroujerdi.

Dan, Boroujerdi  menambahkan, “dalam masa agresi yang sedang kami alami, kami sangat menghargai dukungan terbuka dari PBNU, baik terhadap bangsa Iran maupun terhadap nilai-nilai kemanusiaan.”

Dubes Iran juga menekankan bahwa dukungan masyarakat Indonesia dari berbagai lapisan—termasuk tokoh agama, akademisi, politisi, dan masyarakat sipil—telah sampai ke pihaknya dan sangat bermakna secara moral.

Ia menilai PBNU sebagai mitra strategis dalam membangun peradaban damai berbasis nilai-nilai keislaman yang rahmatan lil ‘alamin. “Secara khusus, saya memohon kepada Ketua Umum PBNU agar terus mendoakan keselamatan dan kekuatan bagi bangsa kami. Dalam situasi seperti ini, doa dari umat Islam di Indonesia sangat berarti bagi rakyat Iran,” jelasnya.

Ketua PBNU KH Ulil Abshar Abdalla mengutarakan, Gus Yahya menyampaikan sejumlah sikap dan pandangan penting PBNU dalam menyikapi dinamika yang sedang berlangsung. “Gus Yahya menegaskan bahwa sejak hari pertama ketika serangan Israel terhadap Iran terjadi, PBNU langsung mengeluarkan pernyataan resmi yang mengutuk keras agresi militer tersebut,” terang Gus Ulil.

Gus Yahya, lanjut Gus Ulil, menyampaikan bahwa Iran memiliki hak yang sah secara internasional untuk melakukan pembelaan diri atas serangan yang dilakukan secara sepihak oleh Israel. Namun, Gus Yahya juga menekankan pentingnya semua pihak menahan diri dan mendorong penghentian perang demi mencegah eskalasi yang lebih luas.

Pihak Kedubes Iran dan PBNU sepakat untuk terus membuka ruang komunikasi dan kerja sama di bidang kemanusiaan, pendidikan, dan perdamaian internasional. PBNU, sebagai ormas Islam terbesar di dunia, kembali menegaskan perannya sebagai kekuatan moral yang tidak hanya bersuara untuk kepentingan bangsa Indonesia, tetapi juga untuk dunia yang lebih adil, damai, dan manusiawi.

Jurnalis: Abri/Dedi

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait