KUPANG, beritalima.com – Ketua FORIKAN NTT/Ketua Tim Penggerak PKK NTT, Julie Sutrisno Laiskodat menghimbau kepada masyarakat Nusa Tenggara Timur untuk merubah pola konsumsi makan daging, diganti dengan konsumsi ikan.
Hal itu disampaikan Julie Laiskodat pada kampanye Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemar Ikan) kepada para pelajar se-Kecamatan Soa di SD Inpres Mengeruda Soa, kabupaten Ngada, Selasa (30/4).
Kegiatan yang diselenggarakan Dinas Kelautan dan Perikanan NTT tersebut dibuka Bupati Bupati Ngada, Paulus Soliwoa.
Dikatakan Julie, kampanye Gemar Makan Ikan (Gemar Ikan) adalah merupakan upaya FORIKAN NTT untuk meningkatkan kecerdasan anak – anak NTT. Agar supaya anak cerdas, maka mereka harus makan makanan yang berkualitas termasuk makan ikan. Ia mencotohkan orang Jepang dan China memiliki otak yang cerdas dan pintar karena mereka rajin makan ikan.
“ Makin banyak makan ikan kita akan cerdas ditambah belajar rajin, maka cita-cita anak akan tercapai. Kalau kita mau pintar dan dapat bersaing dengan orang luar. Kalau tidak Sumber Daya Manusia kita hanya akan begitu-begitu saja,” tegasnya.
Menurut Julie Sutrisno, saat ini NTT merupakan juara satu Gizi buruk. Untuk mengatasi itu, Pemerintah wajib untuk mengajak masyarakat makan ikan setiap hari, apalagi pada saat kegiatan pemerintahan.
Julie mengajak anak-anak untuk membantu mengkampanyekan makan ikan dan kelor bagi anak lain. Desa Mengeruda diharapkan setelah rajin makan ikan, gizi akan baik, anak-anak akan cerdas dan tidak stunting. Dengan demikian, masa depan anak NTT dan generasi Ngada akan lebih baik, sebagai bagian mewujudkan NTT bangkit dan sejahtera.
Bupati Ngada, Paulus Soliwoa ketika membuka kegiatan tersebut mengatakan, potensi ikan di kabupaten Ngada sangat luar biasa, karena Ngada memiliki laut yang luas baik di bagian barat maupun selatan.
Namun demikian, kenyataannya ikan yang dimakan oleh masyarakat Ngada berasal dari luar. “ Ini memang sesuatu yang sangat menyedihkan sebab potensi ikan tangkap laut kita sangat luar biasa”, ujar dia.
Menurut Bupati, secara budidaya, pemerintah daerah sudah menggalakkan beberapa program, namun upaya ini belum berhasil karena kurangnya partisipasi masyarakat. Dicontohkannya dalam budidaya ikan air tawar baik pada skala propinsi maupun kabupaten.
Untuk menjawab persoalan ini, pemerintah kabupaten Ngada saat ini telah merubah pola pengembangan budidaya ikan. Pemerintah membentuk kelompok lalu melakukan pendampingan dan pelatihan baru kelompok budidaya, dilengkapi dengan sarana dan prasarana.
Dikatakan Bupati, Pemerintah Kabupaten Ngada mendukung kampanye makan ikan. Pemerintah mengajak masyarakat termasuk di Kecamatan Soa untuk terus mengkonsumsi ikan. Salah satunya masyarakat diajak untuk membuat kolam ikan, apalagi Kecamatan Soa memiliki air yang sangat berlimpah. Pemerintah daerah siap membantu dari aspek anggaran untuk upaya tersebut.
Bupati juga mengajak para orang tua agar wajib memberi anak makan ikan setiap hari, sebab kandungan gizi pada ikan sangat luar biasa. Hal tersebut disebutnya sebagai salah-satu upaya memerangi stunting dan gizi buruk di NTT.
Paulus Soliwoa juga menegaskan bahwa Program gemar makan ikan tidak hanya program saja, tetapi harus diimplementasikan. Karena itu, perlu ada kolaborasi program pemerintah baik provinsi maupun Kabupaten. Dirinya juga mengajak semua Komite sekolah di Ngada agar dapat mengajak orang tua, untuk menggerakkan anaknya makan ikan. Beliau menyebutkan pentingnya hal itu sebagai bagian dari upaya mengatasi gizi buruk di Ngada yang masih cukup tinggi, meskipun setiap tahun menurun.
Lebih lanjut dikatakan Bupati Ngada, untuk mengkampanyekan makan ikan, pemerintah daerah juga akan mendorong sekolah-sekolah di Ngada agar memiliki kolam ikan. Pemerintah siap membantu melalui APBD.
Kegiatan ini, dilaksanakan bertepatan dengan penyelenggaraan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat ke-16, Hari Kesatuan Gerak PKK ke-47, Hari Keluarga Nasional ke-26, serta Teknologi Tepat Guna ke – 5 tingkat provinsi Nusa Tenggara Timur yang dipusatkan di kabupaten Ngada, dimulai pada 29 April hingga 2 Mei 2019. (L. Ng. Mbuhang/Biro Humas Setda NTT/Humas Kabupaten Ngada)