TULUNGAGUNG, beritalima.com- Pasca kejadian NCL dan ‘teman’ prianya, ARD, warga Desa Ngrance Kecamatan Pakel Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, digerebek warga, Sabtu 28 November 2020, sekitar pukul 22.00 WIB, seolah banyak hal yang ditutupi. Pasalnya, dari awal kejadian sudah tersirat semua seolah diredam dan tidak banyak yang tahu kebenaran setelah itu.
Hal tersebut terlihat dari pengakuan yang tidak sama dengan fakta di tempat kejadian dan di balai desa. Terkesan ada yang disembunyikan oleh pihak tertentu.
Dari informasi salah satu warga yang enggan disebut namanya, NCL sudah sering kedatangan ARD saat siang maupun malam hari.
“Bahkan terkadang lewat larut malam, ARD baru pulang,” ucap salah satu warga, yang enggan disebut namanya, Minggu 29 November 2020.
Sementara itu, ketua RT setempat, Jiat, berharap, seharusnya mereka diberi sanksi dan hukum adat yang berlaku di desa. Bukan hanya teguran atau surat pernyataan saja supaya tidak lagi melakukan hal tersebut dan menjadi pelajaran bagi yang lain.
“Tindakan tegas seharusnya diambil oleh Kades. Kalau tidak ada hubungan khusus, tidak mungkin pihak keluarga pria dipanggil dan dimintai keterangan di Polsek. Kenapa pihak NCL tidak dibawa sekalian ke Polsek untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Tapi malah disuruh pulang dengan alasan anaknya tidak ada yang jaga,” tutur Jiat.
Terkait kejadian tersebut, Kepala Desa Ngrance, Mujiono, mengatakan, pihaknya hanya mengamankan karena banyak warga yang hadir dan takut terjadi hal yang tidak diinginkan.
“Kami sudah suruh ARD membuat surat pernyataan yang disaksikan pihak istri dan keluarga, jika yang dilakukan itu sudah menyalahi aturan,” kata Mujiono.
“Kasihan suaminya NCL orangnya baik ,polos, rajin bekerja bahkan rela merantau jauh demi mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Yang kami tahu bahwa ARD sering datang ke rumah NCR,namun ada tidaknya hubungan khusus itu yang masih jadi pertanyaan,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, NCL (nama samaran), warga Desa Ngrance Kecamatan Pakel Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, digerebek warga, Sabtu 28 November 2020, sekitar pukul 22.00 WIB.
Penggerebekan dilakukan, karena selain sudah mempunyai suami, ia diketahui warga bersama seorang pria lain.
Menurut salah satu warga yang enggan disebut namanya, warga sudah lama mencurigai adanya hubungan spesial antara NCL, dengan pria lain.
Mereka kemudian diamankan warga ke kantor desa untuk dimintai keterangan. Tetapi karena massa kian banyak, kemudian diamankan ke Polsek Pakel.
Saat dimintai keterangan, NCL berdalih jika teman prianya sekedar mampir usai menghadiri resepsi pernikahan.
“Pulang bareng. Teman saya ini mampir dan saya jamu makan malam,” dalihnya.
Namun menurut ketua RT, Jiat, teman pria NCL sudah sering main ke rumah NCL, baik siang maupun malam. Bahkan tidak kurang dari lima kali.
“Intinya, kami menyelamatkan rumah rumah tangga keluarga mereka agar tidak terjadi masalah di kemudian hari. Apalagi sudah larut malam, sudah lewat jam bertamu. Apa pantas dibiarkan,” ucapnya.
“Apalagi, ini masa pandemi dan si pria rumahnya sedang berada di wilayah zona merah. Kita tetap menjaga protokol kesehatan sesuai anjuran Pemerintah. Daerah kami masuk zona hijau, jangan sampai jadi kuning bahkan merah dengan adanya tamu asing,” pungkasnya. (Dst).
Ket. Foto: NCL