BONTANG – BERITALIMA.COM – Ketua Tim Pengawas dan Evaluasi (Wasev) Irjenad Mayjen Johny Lumban Tobing mengatakan, hadirnya TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) sebagai implementasi pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Hal tersebut disampaikan langsung mantan Pangdam VI/Mulawarman tersebut saat mengunjungi lokasi TMMD ke 102 di Kodim 0908 Bontang bersama rombongan Tim Wasev lainnya, Selasa (24/07). Mayjen Johny Lumban Tobing menyampaikan, saat ini sedang berlangsung sebanyak 50 kegiatan TMMD yang tersebar di seluruh Indonesia, salah satunya di Kodim 0908 Bontang, Kalimantan Timur (Kaltim).
“Selain membantu pemerintah di daerah dalam mengatasi kesulitan masyarakat, juga sebagai bentuk kemanunggalan TNI dengan rakyat,” kata pria yang ramah itu. Kota Bontang menjadi satu-satunya kota di Kaltim yang mendapatkan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-102 yang mengusung tema “Manunggal Membangun Generasi Milenial”.
Sementara itu, TMMD ke-102 untuk wilayah Kodam VI Mulawarman terdapat dua, yakni di Kaltim dan wilayah perbatasan Kalimantan Utara (Kaltara). Dengan kesempatan ini, TNI siap membantu pemerintah dalam melaksanakan pembangunan di daerah.
Tahun ini, meski penyaluran anggaran Pemkot Bontang untuk pembangunan infrastuktur belum maksimal karena harus terbagi-bagi dengan keperluan yang lain, namun dengan semangat gotong royong yang ada, pembangunan infrastruktur bisa dimaksimalkan dengan baik.
TMMD Kodim 0908 Bontang terdapat tiga kegiatan fisik, yakni menyasar pembangunan turap sungai Api-Api, pembangunan turap Masjid Nurul Jariyah Loktuan, serta pemasangan paving blok di Gereja Kemah Injil Indonesia Haleluya (KIIH) di Kelurahan Gunung Telihan.
Bukan hanya kegiatan fisik, namun adapula kegiatan non-fisik. Pertama, sosialisasi wawasan kebangsaan dan kesadaran bela negara. Kedua, sosialisasi kerukunan hidup beragama. Berikut, sosialisasi bahaya laten komunis (balatkom) dan radikalisme. Selanjutnya, penyuluhan program Keluarga Berencana (KB) dan kesehatan, penyuluhan pertanian dan peternakan, penyuluhan hukum dan kamtibmas, serta bahaya bencana dan kebakaran hutan dan lahan. (am)