MADIUN, beritalima.com- Kegiatan vaksinasi anak usia 6 tahun ke atas terus digencarkan di Kota Madiun, Jawa Timur.
Untuk itu, Pemerintah Kota Madiun melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait kembali melakukan vaksinasi di sekolah, Rabu 29 Desember 2021.
Vaksinasi anak hasil kerja sama dengan Badan Intelejen Negara (BIN) ini, berlangsung di MI Islamiyah Kota Madiun. Kegiatan juga dihadiri Ketua TP PKK Kota Madiun, Ny. Yuni Setyawati Maidi.
Yuni yang juga sebagai Bunda PAUD Kota Madiun turun langsung meninjau jalannya vaksinasi untuk memberikan dukungan dan semangat kepada peserta. Seperti diketahui, vaksinasi dengan sasaran anak-anak memang tidak mudah. Banyak diantara mereka yang takut akan jarum suntik. Karenanya, Ketua TP PKK juga menyempatkan datang untuk menghibur peserta.
‘’Mereka ini kan masih anak-anak. Wajar kalau takut. Kita harus bisa bagaimana membuat suasana vaksin tidak menakutkan seperti yang ada dipikiran anak-anak. Apakah dengan diajak bicara atau diberikan hadiah. Intinya, untuk mengalihkan perhatian anak-anak ini dari (rasa takut) jarum suntik,’’ tutur Ny. Yuni Maidi.
Kegiatan vaksinasi untuk anak usia di atas 6 tahun ini sudah berlangsung sejak 14 Desember lalu di Kota Madiun. Berbagai upaya dilakukan pemerintah Kota Madiun. Mulai membuka sentra vaksinasi di tempat wisata, vaksinasi massal di sekolah, sampai vaksinasi massal di mall bekerja sama dengan kepolisian.
Untuk vaksinasi di MI Islamiyah kali ini, diikuti sebanyak 1.200 sasaran. Pemerintah Kota Madiun terus mengejar vaksiansi anak agar kegiatan belajar mengajar secara tatap muka bisa berjalan lebih maksimal.
‘’Orang tua juga mendampingi. Tadi juga kami sampaikan kepada orang tua untuk ikut memberikan semangat dan ikut membujuk anak-anaknya yang memang sudah waktunya vaksin. Peran orang tua ini besar sekali untuk mensukseskan vaksinasi anak usia 6 tahun ke atas ini,’’ ujarnya.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan KB Kota Madiun, dr Denik Wuryani, mengatakan, capaian vaksinasi anak sudah mencapai 35 persen lebih. Targetnya sekitar 15 ribu anak.
Denik menyebut, vaksinasi anak sejatinya bisa tuntas dalam waktu dua minggu kalau tidak bersamaan dengan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). Sebab, aturan menyebutkan pemberian vaksin minimal setelah empat minggu dari imuniasi. Sementara, masih terdapat sejumlah sekolah yang baru melaksanakan BIAS.
‘’Harusnya bisa selesai dalam dua minggu. Tetapi karena bersamaan BIAS, terpaksa harus menunggu satu bulan dari imunisasi. Nanti kita jadwalkan terus,’’ jelas dr Denik. (Sumber Diskominfo/editor Dibyo).
Ny. Yuni Maidi (kiri) atas.