MADIUN, beritalima.com- Ketua Tim Penggerak PKK Kota Madiun, Ny. Yuni Setyawati Maidi, dilantik sebagai Bunda Duta Generasi Berencana Kota Madiun. Prosesi pelantikan dipimpin oleh Bunda Duta GenRe Jawa Timur Arumi Bachsin Emil Dardak secara virtual, Selasa 9 Maret 2021.
Pelantikan Bunda GenRe ini diharapkan mampu meningkatkan pelaksanaan program Bangga Kencana. Terutama, dalam upaya menyempurnakan kualitas generasi penerus bangsa. Baik secara kesehatan, karakter, dan moral remaja.
‘’Setelah pelantikan ini, saya harap program-program yang bisa disinergikan antara PKK dan Duta GenRe segera dilaksanakan. Sebagai mitra pemerintah daerah, saya harap program-program ini dapat mendukung pembangunan di Kota Madiun. Terutama, meningkatkan karakter generasi muda,’’ tuturnya setelah melaksanakan pelantikan secara virtual di Gedung GCIO Kota Madiun.
Lebih lanjut, Yuni menuturkan, tantangan generasi muda saat ini cukup besar. Untuk itu, diperlukan benteng yang kuat agar mereka tidak mudah terjerumus dengan hal-hal negatif. Maka dari itu, peran Bunda GenRe diharapkan dapat memberikan bimbingan dan perhatian lebih serius agar generasi muda semakin terarah.
Hal ini juga tak lepas dari kondisi Indonesia yang sedang mengalami bonus demografi. Di mana, jumlah warga usia produktif lebih banyak. Dampak bonus demografi ini dapat dirasakan 10-20 tahun lagi. Hal itupun tergantung dengan pola pembentukan karakter dan pendidikan generasi muda saat ini. Negara akan unggul jika generasi mudanya tumbuh menjadi penerus bangsa yang kuat, cerdas, dan berkarakter.
Tidak hanya itu, upaya peningkatan kualitas kesehatan generasi muda juga menjadi salah satu perhatian. Terutama, dalam upaya pencegahan dan penanganan Stunting. Yakni, dengan memperhatikan asupan gizi sejak seribu hari pertama kehidupan.
‘’Melalui kegiatan Duta GenRe ini, diharapkan generasi muda bisa tumbuh menjadi harapan bangsa serta mampu membangunan Republik Indonesia menjadi negara yang kuat dan unggul di dunia,’’ tandasnya. (Sumber Diskominfo. Editor: Dibyo).
Ny. Yuni S Maidi (tengah).