Proses pembinaan prestasi tidak boleh lagi bersandar pada bakat atau talenta semata, akan tetapi harus memperhatikan sistem dan metoda pembinaan, sarana prasarana latihan dan anggaran yang memadai.Demikian dikatakan Asops Panglima TNI Mayjen TNI Agung Risdhianto, M.B.A., selaku Ketua Umum KOMI (Komite Olahraga Militer Indonesia) dalam amanatnya yang dibacakan oleh Kapusjaspermildas TNI Brigjen TNI Dedy Kusmayadi, pada Pembukaan Kejuaraan Nasional Orienteering Piala Panglima TNI Terbuka IV Tahun 2016, di Lapangan Taruna Bhakti Akmil, Magelang, Jawa Tengah, Rabu (21/12/2016).
Ketua Umum KOMI : Proses Pembinaan Prestasi Tidak Bersandar Pada Bakat Semata
Menurut Ketua Umum (Ketum) KOMI, untuk meraih prestasi dunia, pembinaan olahraga prestasi harus didukung dengan sport management dan sport science sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan dunia. “Pembinaan atlet harus dilaksanakan secara terus menerus, berjenjang dan berkelanjutan sesuai dengan siklus pembinaan, ujar Mayjen TNI Agung Risdhianto.
Oleh karena itu, Ketum KOMI Mayjen TNI Agung Risdhianto mengatakan sebagai wujud tanggungjawab dan perhatian pimpinan TNI dan stake holder cabang olahraga orienteering terhadap pembinaan prestasi olahraga nasional, maka diselenggarakan Kejurnas Orienteering yang merupakan langkah pembinaan yang berkelanjutan dan bersinergi dalam peningkatan prestasi olahraga orienteering dalam menghadapi single event dan multi event dikawasan internasional.
Lebih lanjut Ketum KOMI mengatakan bahwa, tujuan Kejurnas Orienteering Piala Panglima TNI ke IV tahun 2016 adalah pertama, menyiapkan dan memilih atlet-atlet muda berprestasi yang dapat diarahkan menjadi atlet andalan TNI dan Nasional, guna pembinaan, peningkatan prestasi cabang olahraga orienteering. Kedua, membangun karakter insan pemuda Indonesia yang memiliki kebugaran fisik, kesehatan mental, semangat juang, nasionalisme, militansi dan sportifitas. Ketiga, membangun integrasi, soliditas, solidaritas, dan kesamaan persepsi dikalangan generasi muda, guna mewujudkan persatuan dan kesatuan dalam membangun prestasi nasional.
Sementara itu, Kolonel Mar Sugiharta (LO Kodam II Sriwijaya) selaku Wakil Ketua Umum Federasi OrienteeringNasional Indonesia dalam laporan kesiapannya mengatakan bahwa, sasaran Kejurnas Orienteering ini adalah untuk meningkatnya kemampuan atlet orienteering pada aspek nilai keuletan, ketabahan dan semangat pantang menyerah. Sasaran lainnya untuk meningkatnya kemampuan berpikir atlet dalam kegiatan orienteering, khususnya dalam berorientasi medan. Disamping itu, meningkatnya kemampuan fisik, sportifitas, percaya diri dan prestasi atlet orienteering.
Di hari pertama perlombaan Sepeda Gunung (MTB) yang pelaksanaannya di Komplek Panca Arga Akmil dengan jarak 6 km untuk pria dan 5 km untuk wanita dengan batas waktu 2 jam, perlombaan Middle Distance mengambil tempat di Bukit Slekker Bandongan dengan jarak 6,6 km untuk pria, 5,8 km untuk wanita dan 5 km untuk junior dengan batas waktu 5 jam untuk seluruh kelas serta Relay atau Estafet dengan jarak 2 km per runner (total 6 km) mengambil tempat di Komplek Akmil Magelang.
Dengan hasil juara satu putra atas nama Pratu M. Asep Sumardi satuan Yonif 328 / 2/ Divif -1 Kostrad denga waktu 00:57:22, juara dua putra atas nama Prada (Mar) Dedy Triyono satuan Angkatan Laut dengan waktu 01:04:49, dan juara tiga pria diraih oleh Asep Milantoro klub Dinamik dengan waktu 01:10:55. Sedangkan juara satu putri diraih atas nama Serda (Kom/W) Fuji Rahayuningtiyas TNI AL dengan waktu 01:11:18, juara dua putri atas nama Arinta Eka Desty Mustika dari klub DMOT dengan waktu 01:20:52 dan juara tiga di raih atas nama Sert (K) Maria Risaputty Yon Hub Dithubad dengan waktu 01:28:50.
Agenda hari Kamis 22 Desember 2016, lomba pada nomor Foot Orienteering Middle Distance mengambil tempat di Bukit Slakker Bandongan Magelang dan hari Jumat 23 Desember 2016 lomba Relay atau lebih dikenal lari estafet di Komplek Akmil Magelang, dilanjutkan upacara penutupan.
Upacara pembukaan di hadiri Wakil Gubernur Akmil Brigjen TNI Wisnu P.B., Komandan Korem Yogyakarta Brigjen TNI Fajar Setyawan, S.IP., Ketua KONI Jawa Tengah Bapak Hartono, serta beberapa pejabat TNI dan Pemprov Jateng.