CIREBON, JAWA BARAT, beritalima.com – Pelantikan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) Kabupaten Cirebon Jawa Barat diselenggarakan di Central Batik Trusmi Pasar Batik tradisional Plered. (Sabtu, 29 Juli 2017) Dalam acara tersebut di meriahkan Tarian Sintren Cirebonan tari Khas Pesisir Pantai Cirebon menyambut Pemimpin Besar Revolusi Kaki Lima Indonesia dr. ALI MAHSUN, M.Biomed selaku Ketua Umum DPP APKLI 2017-2022.
Dalam rangkaian acara Pelantikan DPD APKLI Kab.Cirebon 2017-2022 juga dilaksanakan penyerahan beasiswa Anak PKL – APKLI kepada putra putri anak PKL yang berprestasi, siswa SD, SMP dan SMA. Juga disalurkan secara simbolis Kredit Tanpa Agunan (KTA) KUR Mikro Rp 25 Juta kerjasama APKLI dengan Bank Artha Graha.
Dalam Pelantikan DPD APKLI Kab. Cirebon, Pemimpin Besar Revolusi Kaki Lima Indonesia Menegaskan: Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI), dan 25 juta PKL Se Indonesia menyatakan siap menghadapi secara ksatria dan gentlemen siapa saja yang mengganggu agenda besar revolusi Kaki Lima Indonesia.
“Saat ini sudah ada kaki tangan asing dan oknum tertentu yang mengganggu Agenda Besar Revolusi Kaki Lima Indonesia. Apapun resikonya, demi merah putih dan NKRI, APKLI dan 25 juta PKL Se Indonesia secara ksatria akan menghadapinya dengan gentelmen, siapapun mereka,” Jelas Ali dokter berkumis eksentrik jebolan FK Unibraw dan FK UI. Kepada Awak Media dalam Pelantikan DPD APKLI Kab.Cirebon (Sabtu, 29/07/2017)
Menurut Ali, yang juga Pemimpin Besar Revolusi Kaki Lima Indonesia ini, saat ini mereka sedang berjuang dan mengabdi memenuhi panggilan Ibu Pertiwi, yang sedang menangis dengan air mata makin deras mengalir keseluruh relung kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
“Wajah negeri ini makin bopeng penuh dengan luka akibat ulah para oknum pelacur bangsa dan kepentingan kongsi multinasional kapitalis asing. Kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia yag diraih dengan cucuran darah dan puluhan juta nyawa nenek moyang leluhur bangsa Indonesia direngkuh kembali oleh kekuatan asing,” tegasnya.
Oleh karena itu, Ali memperingatkan siapa saja jangan coba-coba mengganggu Revolusi Kaki Lima Indonesia, karena APKLI, PKL dan rakyat Indonesia akan menghadapi dan melawan sampai titik darah penghabisan. “Hal ini demi merah putih dan NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945,” ungkap Ali yang juga dokter ahli kekebalan tubuh jebolan FKUB dan FKUI.
“APKLI menuntut Presiden Jokowi menjadi bagian dari Revolusi Kaki Lima Indonesia” jelasnya.
APKLI meminta Presiden Jokowi untuk mencabut visi ekonomi liberal yang dinilai merugikan rakyat dan para pedagang kaki lima (PKL) di tanah air.
“Ekonomi rakyat makin terpuruk, omset PKL makin anjlok, sektor produksi makin tak berdaya ditengah makin masifnya gempuran ritel modern (kongsi kapitalis multinasional asing) diseluruh pelosok tanah air. Kondisi di akar rumput sudah mengalami BBM (berat buat makan). Jika dibiarkan, kelaparan massal dan masif dapat segera terjadi, serta Revolusi Indonesia tak dapat dicegah oleh siapapun yang harganya terlalu mahal untuk keutuhan NKRI,” tegas Ali, Pemimpin Besar Revolusi Kaki Lima Indonesia.
Lima Pilar Revolusi Kaki lima Indonesia, yaitu revolusi lahan, keuangan, barang dan jasa, teknologi informasi dan komunikasi, dan pendampingan usaha PKL sebagai jalan tengah atau the midle way selamatkan Indonesia sebagai bangsa dan negara merdeka dan berdaulat berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
“Sebagai Presiden, Jokowi Harus Berbenah Diri. Kalau Tak Mampu Lebih Arif dan Bijak Mundur demi rakyat, bangsa dan negara Indonesia, Revolusi Kaki Lima Indonesia Untuk Merah Putih dan NKRI” Tegas DOKTER ALI, Ketua Umum APKLI, Pemimpin Besar Revolusi Kaki Lima Indonesia kepada Wartawan di Centra Batik Trusmi Cirebon Jawa Barat.(Sabtu, 29/07/2017)
Ketua DPD APKLI Kabupaten Cirebon, Agung Sampurna menyampaikan, dengan amanat yang telah diberikan kepada dirinya beserta pengusrus di DPD-nya, ke depan pihaknya akan berusaha memberikan perlindungan dan kesejahteraan para PKL di daerahya. Agar perekonomian bisa lebih baik lagi.
“Kami akan mendampingi dan memberikan perlindungan kepada PKL supaya mereka bisa tetap sejahtera. Dan sekali lagi kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyukseskan pelaksanaan pelantikan ini,” ujar Agung.
Sementara itu, Dewan Penasehat I DPD APKLI Kabupaten Cirebon, Hj. Dian Hernawa Susanti menyampaikan, PKL) di daerahnya sering kali dianggap sebelah mata oleh pemerintah. Mereka kata dia, sering kali diusir atau digusur tanpa prikemanusiaan. Sehingga, melihat semua itu perlu adanya perlindungan bagi mereka para pedagang.
“kami harapkan tidak akan terjadi lagi penggusuran para PKL. Kami akan terus memperjuangkan keberadaan serta kesejahteraan PKL di daerah kita ini,” ujar Dian Hernawa Susanti.