Sistem pertanian organik akan mengurangi limbah pupuk kimia serta mengurangi bahaya penyakit sebagai efek samping yang kemungkinan menyerang manusia. Disamping itu, tanaman organik merupakan pilihan asupan makanan sehat serta membuka peluang usaha bagi Ibu-ibu dan organisasi Dharma Pertiwi maupun anggota TNI dalam rangka meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan.
Hal tersebut dikatakan Ketua Umum (Ketum) Dharma Pertiwi Ibu Nanny Hadi Tjahjanto dihadapan ratusan Ibu-ibu yang tergabung dalam Dharma Pertiwi, Persit Kartika Chandra Kirana, Jalasenastri dan Pia Ardhya Garini serta IKKT Pragati Wira Anggini dalam rangka HUT ke-54 Dharma Pertiwi tahun 2018, bertempat di Gedung Serbaguna Suharnoko Harbani, Mabesau, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (6/4/2018).
Menurut Ibu Nanny Hadi Tjahjanto, sistem tanaman organik adalah tanaman yang di budidayakan dalam pertanian organik yang hanya menggunakan pupuk dan pestisida alami serta mencakup rotasi tanaman, pupuk kandang dan pupuk hijau atau kompos, pengendalian hama biologis dan pengolahan tanah secara mekanis.
“Pertanian organik itu sendiri adalah salah satu wadah yang sangat bermanfaat bagi sebuah sistem pertanian alami yang menerapkan prinsip untuk menjaga keseimbangan manusia dan lingkungan,” ujar Ketum Dharma Pertiwi.
Pada kesempatan yang sama, Ketum Dharma Pertiwi Ibu Nanny Hadi Tjahjanto menyampaikan bahwa belakangan ini kita sering mendengar disruption dalam menghadapi tantangan pada masa kini. “Hal ini perlu metode baru yang mampu menjawab tantangan, karena metode yang biasanya dikerjakan menjadi tidak relevan lagi,” ucapnya.
Ibu Nanny Hadi Tjahjanto memberikan contoh kemajuan teknologi informasi melalui media online saat ini telah memenuhi kebutuhan masyarakat dan mampu mengelola sumber daya menjadi sangat efisien, telah berhasil merebut pasar taksi tradisional yang dijalankan dengan metode dan pakem manajemen yang sudah biasa dilakukan. “Hal ini dapat pula melanda organisasi Dharma Pertiwi, tatkala tidak dapat menjawab tantangan dan merespon perubahan era milenial,” katanya.
“Organisasi Dharma Pertiwi harus menerapkan metode dan manajemen yang baru serta meninggalkan cara-cara lama yang sudah tidak relevan lagi, agar kita tetap dapat berkontribusi kepada negara dan bangsa di tengah gelombang besar perubahan global,” tutur Ibu Nanny Hadi Tjahjanto.
Diakhir ceramahnya, Ibu Ketum Dharma Pertiwi mengatakan bahwa materi ceramah tentang tanaman organik yang disampaikan Bapak Harry Kis dan materi disruption oleh Bapak Renald Kasali sangat relevan dengan tema Peringatan HUT ke-54 Dharma Pertiwi tahun 2018, yaitu “Dharma Pertiwi Bertekad Mengedepankan Kepedulian Sosial, Pendidikan Anggota Yang Berkualitas, Serta Kesejahteraan Keluarga Prajurit, Guna Menciptakan Ketahanan Keluarga Sebagai Landasan Ketahanan Bangsa”.
‘Dengan tema peringatan HUT ke-54 tersebut, diharapkan Dharma Pertiwi beserta Unsur dapat berkontribusi terhadap masa depan bangsa dan negara,” tutup Ibu Nanny Hadi Tjahjanto .