SURABAYA — beritalima.com — KETUA Umum DPP Partai Golka, Setya Novanto pada acara pelantikan pengurus DPD PG Jatim, dengan bangga mengatakan jika dirinya adalah bagian dari warga NU (Nahdlatull Ulama) dengan bukti telah mengantongi kartu tanda anggota NU (Kartanu).
Hadir pula dalam acara ini, Ketua Dewan Penasihat Majelis Dakwah Islamiyah (MDI) Jatim dan Ormas MKGR Jatim Saifullah Yusuf (Gus Ipul). Pada saat yang sama juga hadir Gubernur Jatim H.Soekarwo.
Berkaitan dengan itu, Setnov — sapaan akrab Setya Novanto — berharap agar di Pilgub 2018 nanti, wilayah Jatim bisa dipimpin oleh sosok yang berasal dari warga NU, karena wilayah Jatim dianggap sebagai barometer politik nasional dibandingkan daerah lainnya.
“Saya juga warga NU dan punya Kartanu (kartu tanda anggota NU). Ini Gus Ipul saya punya Kartanu lho. Jatim berbasis NU, tapi gubernurnya belum pernah dari NU,” tegas Setnov, Sabtu (6/5/2017)
Setnov juga mengatakan jika Golkar dan NU mempunyai kesamaan, yakni membela Pancasila dan NKRI. “Banyak juga kiai-kiai NU yang salat Jumat bersama di Masjid milik Golkar Jatim ini,” tuturnya.
Tidak hanya itu, Setnov juga menyebut bahwa hasil survei Indo Barometer terakhir mencatat jika popularitas Gus Ipul mencapai 41 persen, kemudian disusul nama Risma yang memperoleh 39,8 persen dan berikutnya disusul Khofifah yang tercatat 13,4 persen.
“Itu memang posisi survei terakhir, Gus Ipul, Khofifah dan Risma. Semoga survei itu bisa dipertahankan. Semoga kita mendapatkan gubernur terbaik dan sama sama membesarkan Golkar,” pungkasnya.
Namun demikian, sampai berita ini dilansir, Risma (Tri Rismaharini) yang saat ini menjabat sebagai Wali Kota Surabaya untuk kali kedua tidak pernah sedikitpun memberikan respon terhadap berbagai wacana apalagi survey tentang dirinya yang dikait-kaitkan dengan Pilgub Jatim 2018. (spn/¥)
