Jakarta, beritalima.com |- Kinerja perusahaan penerbanan plat merah ini terus membaik, Garuda Indonesia meraih peringkat IdBBB dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
Penilaian keberhasilan atas kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban keuangan jangka panjang dan efek utang yang dikelolanya. Perolehan peringkat tersebut menunjukkan, Garuda Indonesia memiliki outlook stabil serta kemampuan memadai untuk memenuhi komitmen jangka panjangnya.
Adapun pemeringkatan Pefindo atas Garuda Indonesia tersebut diberikan berdasarkan data dan informasi Perusahaan serta Laporan Keuangan Tidak Diaudit per 31 Maret 2024 serta Laporan Keuangan Audit per 31 Desember 2023.
Pemeringkatan tersebut dilakukan berdasarkan Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-2/MBU/03/2023 tentang “Pedoman Tata Kelola dan Kegiatan Korporasi Signifikan BUMN,” yang mengharuskan BUMN untuk mengukur kesehatannya secara berkala melalui pemeringkatan atau rating.
Di antara aspek yang menjadi dasar pemeringkatan tersebut adalah Ikhtisar Keuangan dan Corporate Action Perusahaan. Selain itu, penilaian juga didasarkan pada aspek Industry Overview, yang turut mencakup upaya Perusahaan dalam memitigasi potensi risiko akibat fluktuasi harga bahan bakar ataupun kejadian tak terduga seperti pandemi dan serangan teroris.
“Capaian ini menunjukkan bahwa Garuda Indonesia adalah emiten yang sehat, serta memiliki komitmen yang tinggi untuk terus memperbaiki outlook bisnisnya dan melaksanakan kewajibannya, dalam hal ini memenuhi janjinya kepada seluruh kreditur,” ujar Direktur utaa garuda Indonesia Irfan Setiaputra.
Menurut Irfan, merujuk Pasal 81 Peraturan Menteri BUMN No. PER-2/MBU/03/2023, peringkat IdBBB yang berhasil diraih Garuda Indonesia turut menegaskan bahwa perusahaan yang dipimpinnya itu masuk dalam kategori emiten yang sehat.
Sementara itu, berbagai inisiatif strategis yang dilaksanakan Garuda Indonesia pada Kuartal 1 tahun ini berhasil membukukan pendapatan usaha secara group sebesar US$711,98 juta, atau tumbuh sebesar 18,07% dibandingkan pada periode sama tahun lalu.
Capaian tersebut turut didukung pertumbuhan pendapatan di berbagai lini, termasuk lini Penerbangan Berjadwal tumbuh sebesar 18,19% menjadi sebesar US$599,01 juta, Penerbangan Tidak Berjadwal tumbuh 53,57% menjadi sebesar US$19,67 juta. Pendapatan Lainnya mencatat peningkatan sebesar 11,92% menjadi US$92,28 juta.
Jurnalis: Rendy/Abri