Keutamaan Memberi Ifthar kepada Orang yang Berpuasa

  • Whatsapp

Setiap Ramadhan di Jazirah Arab, baik di berbagai masjid atau pun rumah pribadi ada tradisi maidatur rahman (hidangan kasih sayang). Di Indonesia pun ada istilah ifthar jama’i (Buka Puasa Bersama). Ini merupakan implementasi dari sabda Rasulullah SAW, “Barangsiapa memberi ifthar (makanan untuk berbuka) kepada orang berpuasa maka baginya pahala seperti pahala orang (berpuasa) itu tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa sedikit pun”. (HR At Tirmidzi).
.
Menurut Al Lajnah Ad Daimah-KSA, maksud dari “orang yang berpuasa” di sini adalah, orang yang berpuasa dari kaum muslimin. Afdhal nya adalah para mustahik (orang yang berhak mendapatkan shadaqah), seperti orang fakir, miskin, orang yang dalam perjalanan. Makna ini seperti sabda Nabi SAW: “Barang siapa menyiapkan untuk seseorang yang berperang maka sungguh dia telah berperang”.
.
Menjelang Ramadan tahun ini, ramai di media massa dan elektronik kisah mbah Asrori (92 tahun) yang tak surut semangatnya untuk berbagi. Setiap Jumat ia membagikan beberapa bungkus nasi, kepada orang-orang yang membutuhkan, pemulung ia beri, tukang becak ia santuni, atau siapa pun yang ia temui.

Bertahun-tahun ia sisihkan Rp400.000 per bulan, padahal ia hanya seorang guru ngaji dengan penghasilan Rp800.000 kadang lebih. Lihatlah Allah SWT membalasnya, lima tahun silam Allah SWT panggil Mbah Asrori ke tanah suci, menunaikan haji. Inilah janji-Nya bagi yang senang berbagi, Dia akan menggantinya dengan balasan yang berlipat ganda. (QS Al Baqarah: 245).
.
Ketika ada yang memberi kebaikan kepada kita, maka balaslah dengan semisal. Namun, ketika diberi ifthar dan kita tidak mampu membalasnya dengan memberi yang semisal, contohlah Rasulullah Saw. yang membalasnya dengan doa.

Dari ‘Abdullah bin ‘Umar, Nabi Saw. bersabda, “Barangsiapa yang memberi kebaikan untukmu, maka balaslah. Jika engkau tidak mampu membalasnya, maka do’akanlah ia sampai engkau yakin engkau telah membalas kebaikannya”. (HR Abu Daud).
.
Ketika beliau, diberi minum oleh sahabatnya, beliau pun mengangkat kepala ke langit seraya berdoa, “Ya Allah, berilah ganti makanan kepada orang yang memberi makan kepadaku dan berilah minuman kepada orang yang memberi minuman kepadaku“. (HR Muslim).
.
Sedekah yang paling utama itu adalah sedekah di bulan Ramadaan. Sudah sepantasnya kita termotivasi berlomba-lomba memberikan ifthar, bagi orang-orang yang berpuasa, sesuai dengan kemampuan kita. Wallahu A’lam Bishshawab. [Adi Setiawan, Lc., MEI]

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *