SUMENEP, beritalima.com| beberapa waktu lalu Koordinator Daerah Nahdlatul Ulama (Korda NU) se-Madura, mengeluarkan pernyataan sikap pasca rekapitulasi hasil Pemilu 2019 ditetapkan oleh KPU RI, Kamis (23/5/2019) malam.
Pernyataan sikap tersebut dikeluarkan sebagai upaya menyikapi situasi dan kondisi di wilayah Madura, khususnya pasca penetapan hasil pesta demokrasi lima tahunan yang digelar serentak 17 April 2019.
Pernyataan sikap ini ditanda tangani langsung oleh Korda NU se Madura, mulai dari Ketua PCNU Bangkalan KH Makki Nasir, Ketua PCNU Sampang, KH Itqon Bushiri, Ketua PCNU Sumenep KH Pandji Taufik dan PCNU Pamekasan.
Berikut 7 Poin Pernyataan Sikap Korda NU Se-Madura:
1. Menyerukan kepada seluruh ulama, tokoh masyarakat dan para ustad agar senantiasa memberikan bimbingan dan arahan demi terbangunnya iklim yang ramah sebagai bangsa yang menjunjung tinggi ahlak budi luhur terlebih di bulan Ramadhan yang mulia ini.
2. Menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang setiggi-tingginya kepada seluruh pihak yang terlibat dalam suksesnya penyelenggaraan pemilu 2019 melalui dari KPU, Bawaslu, TNI, Polri dan seluruh rakyat Indonesia.
3. Sangat menyanyangkan terhadap tindakan anarkis karena tidak sesuai dengan nilai-nilai demokrasi Pancasila dan aturan perundang-undangan yang berlaku.
4. Meminta kepada penegak hukum agar menindak tegas terhadap pelaku dan aktor intelektual terhadap aksi apapun yang mengarah kepada anarkhisme yang menyebabkan terjadinya kerusakan fasilitas umum dan mengganggu stabilitas.
5. Memohon kepada seluruh elemen masyarakat khususnya Madura, agar tidak mudah terprovokasi terhadap informasi yang menyesatkan atau memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
6. Mengajak kepada seluruh pimpinan daerah baik formal maupun non formal guna memperkuat ukhuwah islamiyah, ukhuwah basyariyah dan ukhuwah wathaniyah sebagai pijakan untuk melakukan rekonsiliasi.
7. Mengharap kepada semua pihak untuk menerima hasil Pemilu 2019 yang telah terselenggara dengan baik dan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak yang berwenang.
“Pengalaman 22 Mei itu jauh dari apa yang kita inginkan, tetapi syukur aparat keamanan mampu mengendalikan sehingga tidak perlu tenaga kami,” Demikian disampaikan Ketua Tanfidziyah PCNU Sumenep KH A Pandji Taufik pada Senin (10/ 06/ 2019).
Kiai Pandji mengimbau masyarakat Sumenep khususnya agar membawa semangat kesucian hari raya Idul Fitri di dalam situasi politik. Imbauan Kiai Panji sambil menyinggung situasi Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres yang dimohonkan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
“Termasuk situasi politik, MK dan yang lain. Kami meminta, mengimbau kepada semua pihak untuk membawa spirit semangat kesucian hari raya Idul Fitri, Ramadhan terus dibawa,” katanya.
(An)