SUMENEP, beritaLima.com| Wacana gerakan “People Power” (Gerakan massa) pasca pemilu 2019, yang akan digelar di Jakarta, menuai penolakan dari berbagai tokoh Agama, salah satunya penolakan tersebut dari Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) kecamatan Giligenting Sumenep, Madura Jawa timur.
KH. Abdullah Anwar Ketua MWC NU Kecamatan Giligenting menyampaikan seruan agar masyarakat khususnya di wilayah Kecamatan giligenting tidak mudah terpengaruh oleh ajakan yang tidak membuat nyamanan dan meresahkan masyarakat. Salah satunya “People Power” (Gerakan massa) yang saat ini sedang diperdengungkan.
Saat ini merupakan bulan suci ramadhan, dimana ummat Islam seluruh dunia sedang melaksankan Ibadah puasa. Mari perbanyak amal kebajikan dan tidak terpengaruh kepada hal – hal yang menyesatkan.
Kedua, pemilu telah usai dengan situasi yang aman dan lancar. tinggal menunggu hasil akhir dari penyelenggara Pemilu apapun hasilnya dengan tetap saling menghormati, jujur dan adil sehingga rakyat tidak menjadi korban.
Kami menilai tidak ada unsur yang memenuhi untuk dilakukannya people power sehingga kalau dipaksakan maka yang dirugikan adalah masyarakat Indonesia.
“Kami mengutuk keras Wacana digulirkannya “people power” karena belum tepat waktunya karena tidak ada keadaan genting yang memaksa. Kalau dipaksakan maka yang rugi adalah rakyat Indonesia,” kata KH. Abdullah Anwar Ketua MWC NU Kecamatan Giligenting.
(An)