PROBOLINGGO, beritalima.com| Pengasuh Ponpes Zainul Hasan Genggong Kecamatan Pajarakan Kabupaten Probolinggo, angkat bicara soal berkembangnya isu People Power atau pergerakan massa yang meledak ke publik. Bahkan, pihaknya mengaku prihatin, karena Isu People Power berpotensi kegaduhan dan mencerai-berai persaudaraan bangsa, sehingga People Power harus di tolak setegas mungkin.
Hal itu ditegaskan langsung oleh KH Harris Damanhuri ketika di jumpai di Kediamannya di Ponpes Zainul Hasan Genggong Kabupaten Probolinggo.
Menurutnya, para elit politik bangsa ini harus bisa menunjukkan sikap kedewasaan dan bersikap Uswatun Khasanah, agar supaya bisa menjadi cermin masyakarat, utamanya pascapemilu 2019 ini.
“Sikap Uswatun Khasanah dengan melakukan rekonsiliasi sebagai solusi persoalan Pemilu 2019, yaitu harus mengedepankan musyawarah mufakat. Sebagaimana ciri khas bangsa ini dalam menyelesaikan tiap persoalan. Paling tidak, masih ada jalur konstitusi yang bisa ditempuh, jikapun tidak ada titik temunya,”ungkapnya, Jum’at (17/5)
Bangsa ini, kata Gus Haris panggilan akrab warga sudah baik, tentram dan nyaman. Sehingga jangan dibikin Gaduh, hanya karena kepentingan politik.
Jika ada kecurangan lanjutannya, masih ada mekanisme hukum yang bisa ditempuh. Jangan kemudian, jalur konstitusional belum di tempuh sudah ada ribut-ribut soal people power.
“Saya melihatnya, ini sangat rawan ditunggangi oleh pihak-pihak yang mempunyai kepentingan. Apalagi, memang tidak menginginkan bangsa ini jadi baik, hingga menjadi bangsa yang suka perang sperti halnya yang terjadi di beberapa negara Jazirah Arab. Naudzubillah Tsumma Naudzubillah,” ulasnya.
Gus Haris meyakini, kalau jiwa kenegarawanan masih menjadi karakter kolektif para elite politik bangsa ini. “Selebihnya kami hanya berharap ketentraman dan persatuan bangsa ini tetap terjaga santun dengan satu Ideologi yaitu Pancasila. Semoga Bangsa ini istiqamah dalam lindungan Allah SWT,” pungkasnya.
(An)