JAKARTA, Beritalima.com– Wakil Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari meminta Pemerintah Indonesia dibawah pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui Kementerian Luar Negeri RI menolak peta jalan damai Israel-Palestina yang diusulkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Wakil rakyat dari Dapil V Provinsi Jawa Tengah tersebut menilai, jalan damai yang dikemukakan Donald Trump hanya menguntungkan Israel. Karena itu, Pemerintah Indonesia perlu mengusulkan Dewan Keamanan PBB (DK PBB) segera mengagendakan sidang darurat menyikapi hal tersebut.
“Apa yang terjadi di Kawasan Timur Tengah, khususnya Palestina dimana Amerika dan Israel dalam membuat peta sepihak jalan damai yang berbau konspirasi itu perlu segera dibahas dalam agenda DK-PBB karena dapat mengancam perdamaian internasional,” ungkap Kharis kepada awak media di Jakarta, Kamis (30/1).
Politisi senior Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menilai, apa yang dilakukan Trump yang terancam pemakzulan Parlemen AS dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang juga terjerat kasus korupsi dan penyalahgunaan wewenang, jelas sebagai upaya konspirasi kotor yang membahayakan perdamaian dunia.
“Peta buatan AS dan Israel ini jelas menjadi ketegangan baru bagi keamanan kawasan, Presiden Palestina jelas menolak usulan sepihak itu dan wajar bila Indonesia meminta anggota DK-PBB untuk membahas apa yang terjadi saat ini,” tegas Kharis.
Ditambahkan, Indonesia harus mengoptimalkan posisinya saat ini di DK PBB. Sebab, banyak resolusi PBB yang dilanggar dalam peta usulan Amerika ini, diantaranya status Jerussalem yang dijadikan ibukota sepihak oleh Israel.
“Rencana damai itu juga dikatakan memungkinkan Israel lebih banyak mencaplok daerah Tepi Barat Palestina yang selama ini kerap dijadikan pemukiman oleh warga Israel dan banyak kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Israel sangat jelas sekali ini menjadi peta yang merusak perdamaian di Palestina dan Indonesia harus menolak itu,” terang dia.
Trump dan Benjamin membahas soal perjanjian damai Timur Tengah. Dalam kesempatan itu, Trump menyanjung Israel dan mengatakan negara itu telah mengambil langkah besar untuk perdamaian, termasuk komitmen didemiliterisasi untuk Palestina. Namun, sayangnya dalam pertemuan itu tidak ada wakil dari Palestina. (akhir)