Ust. Akhmad Luthfy Ramadhani M.Pd, STAISAM, Mojokerto
اللهُ أَكْبَر اللهُ أَكْبَر اللهُ أَكْبَر، اللهُ أَكْبَر اللهُ أَكْبَر اللهُ أَكْبَر،اللهُ أَكْبَر اللهُ أَكْبَر اللهُ أَكْبَر. اللهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلهِ كثيرًاوَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأصِيْلاً لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرْاللهُ أَكْبَرْ وَ للهِ اْلحَمْدُ اْلحَمْدُ للهِ اْلحَمْدُ للهِ الّذي هَدَانَا سُبُلَ السّلاَمِ،وَأَفْهَمَنَا بِشَرِيْعَةِ النَّبِيّ الكَريمِ، أَشْهَدُ أَنْ لآ إِل?هَ إِلاَّ اللهُوَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ،اللّهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدوَ عَلَى أَلِ سَيِّدِنا مُحَمّدٍ أَمَّا بَعْدُ: فَيَاَيُّهَا اْلإخْوَانُ،أُوْصِيْكُمْ وَ نَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ،قَالَ اللهُ تَعَالَى: أَعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ،يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.صَدَقَ اللهُ اْلعَظِيْمُ
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kesempatan kepada kita hidup di dunia, bertemu kembali dengan salah satu hari yang paling agung, yaitu Hari Raya Idul Adha. Berbeda dengan Idul Adha pada tahun-tahun sebelumnya, tahun ini kita merayakan idul adha dalam suasana yang berbeda, yaitu suasana yang penuh dengan ujian dan kesedihan.
Tentunya, kesedihan juga milik saudara-saudara kita, kaum muslimin Indonesia yang telah menanti antrian haji yang semula direncanakan tahun ini maupun tahun kemarin. Pun demikian, saudara muslim dari berbagai negara lainnya.
Bukan hanya persoalan ibadah haji, kesedihan juga dirasakan oleh semua saudara kita yang mengalami kesulitan dalam kesehatan akibat berbagai macam penyakit yang melanda. Pandemi yang terjadi setahun lebih ini, telah memberikan dampak yang sangat besar dalam segala aspek, terlebih pendidikan dan ekonomi.
Dari segi pendidikan, anak-anak kita yang sejatinya mengenyam pendidikan secara maksimal melalui pengajaran guru secara langsung, kini mendapatkan pendidikan secara virtual yang mana tidak memiliki serapan ilmu sebanyak sekolah yang pernah kita rasakan. Pun dalam segi ekonomi, terjadi gelombang PHK dan kebangkrutan bagi para pelaku usaha, baik pelaku sektor kecil, mikro, maupun menengah. Pada akhirnya, wajar kiranya jika ada yang menjuluki tahun ini sebagai ‘aamul huzni, tahun kesedihan, tahun keprihatinan akibat pandemi.
.
Pada hari ini setelah kita menyelesaikan shalat ‘Id, kita disunnahkan untuk berkurban. Kesunnahan berkurban ini berkaitan dengan sejarah Nabi Ibrahim yang diuji keimanannya oleh Allah untuk melepaskan sesuatu yang paling ia cintai di dunia ini, yakni dengan menyembelih putranya. Dengan dasar ketaatan kepada Allah yang sangat tulus, dengan latar belakangrasa cinta kepada Tuhan yang mengalahkan segalanya, Nabi Ibrahim benar-benar mantap dan bertekad akan menjalankan perintah-Nya, yaitu menyembelih Isma‘il, orang yang paling ia sayangi. Setelah Nabi Ibrahim dan Isma‘il, anak yang akan dikurbankannya itu sampai di tempat yang diperintahkan tiba-tiba Allah merintahkan malaikat untuk menggantinya dengan seekor kambing. Atas dasar cinta kepada Allah yang melebihi segala-galanya, keluarga Nabi Ibrahimmenjadi keluarga yang terberkati. Nabi Ibrahim diberi gelar “khalîlullah” atau kekasih Allah, dan dari keluarga ini lahirlah keturunan generasi para nabi hingga Rasulullah Muhammad SAW.
Dalam Q.S. ASH SHAAFFAAT ayat 110 dijelaskan:
كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ
Artinya: “Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.”
اللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ، لا إِلهَ إِلاَّ اللهُ واللهُ أكْبَرُ اللهُ أكْبَرُ وَللهِ الحَمْدُ
Diantara hikmah dari peristiwa tersebut, antara lain: Pertama, beriman atau beragama padadasarnya melawan hawa nafsu atau kesenangan yang ada di dalam diri kita mas-ing-masing. Setiap manusia cenderung mengikuti keinginan nafsunya, yakni ingin melakukan hal yang enak saja.
Dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 155 dijelaskan:
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الأمْوَالِ وَالأنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
Artinya: Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.
Kedua, hikmah dari kisah Nabi Ibrahim di atas yaitu penegasan bahwa hak asasi manu-sia harus dijunjung tinggi, dalam hal ini hak hidup. Perintah Allah kepada Nabi Ibrahim untuk menyembelih putranya bertujuan untuk menguji keimanannya saja sehinggaketika beliau ikhlas hendak mengorbankan anaknya, Allah SWT mengganti objek sesembelihannya dengan hewan. Penggantian “objek kurban” dari manusia ke binatang mengandung makna bahwa manusia memiliki hak untuk hidup yang seorang pun atas nama apapuntidak boleh menghilangkannya. Kisah Nabi Ibrahim tersebut mengajarkan kepada kita bahwa beragama adalah pengorbanan melawan hawa nafsuyang ada di dalam diri kita masing-masing.
.
Khutbah kedua Idul Adha
اللهُ أَكْبَر اللهُ أَكْبَر اللهُ أَكْبَر، اللهُ أَكْبَر اللهُ أَكْبَر اللهُ أَكْبَر،اللهُ أَكْبَر اللهُ أَكْبَر اللهُ أَكْبَر. اللهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلهِ كثيرًاوَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأصِيْلاً لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرْاللهُ أَكْبَرْ وَ للهِ اْلحَمْدُ اْلحَمْدُ للهِ اْلحَمْدُ للهِ الّذي هَدَانَا سُبُلَ السّلاَمِ،وَأَفْهَمَنَا بِشَرِيْعَةِ النَّبِيّ الكَريمِ، أَشْهَدُ أَنْ لآ إِل?هَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهوَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ،فَاللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ،وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ المَيَامِيْنَ،وَالتَّابِعِينَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ أَمَّا بَعْدُ،فَأُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَاتَّقُوا اللَّهَ تَعَالَى فِي هَذَا الْيَوْمِ الْعَظِيمِ،وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ،أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ:إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِوَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍوَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الطَّيِّبِيْنَ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ،أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ، وَعَنْ سَائِرِ الصَّحَابَةِ الصَّالحينَ،
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ،الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيعٌ قَرِيبٌ مُجِيبُ الدَّعَوَاتِ،اللَّهُمَّ اجْعَلْ عِيدَنَا هَذَا سَعَادَةً وَتَلاَحُمًا، وَمَسَرَّةً وَتَرَاحُمًا،وَزِدْنَا فِيهِ طُمَأْنِينَةً وَأُلْفَةً، وَهَنَاءً وَمَحَبَّةً،وَأَعِدْهُ عَلَيْنَا بِالْخَيْرِ وَالرَّحَمَاتِ،وَالْيُمْنِ وَالْبَرَكَاتِ، اللَّهُمَّ اجْعَلِ الْمَوَدَّةَ شِيمَتَنَا،وَبَذْلَ الْخَيْرِ لِلنَّاسِ دَأْبَنَا، اللَّهُمَّ أَدِمِ السَّعَادَةَ عَلَى وَطَنِنَا،وَانْشُرِ الْبَهْجَةَ فِي بُيُوتِنَا، وَاحْفَظْنَا فِي أَهْلِينَا وَأَرْحَامِنَا،وَأَكْرِمْنَا بِكَرَمِكَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً،وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، وَأَدْخِلْنَا الْجَنَّةَ مَعَ الْأَبْرَارِ،يَا عَزِيزُ يَا غَفَّارُ. عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ،وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ،يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ،عِيْدٌ سَعِيْدٌ وَكُلُّ عَامٍ وَأَنْتُمْ بِخَيْرٍ