SURABAYA, Beritalima.com-
Prestasi membanggakan datang dari mahasiswa Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas Airlangga (Unair) tahun 2020, Kevin Kusuma. Selama duduk di bangku perkuliahan, ia telah menorehkan capaian gemilang sebagai mahasiswa penerima akreditasi adjudicator internasional keenam dari tujuh akreditasi adjudicator internasional yang ada di Indonesia.
Sejak awal perjalanan akademiknya, Kevin telah menunjukkan prestasi sebagai mahasiswa berprestasi tingkat pertama FPsi sekaligus sebagai peringkat kedua tingkat universitas tahun 2023. Prestasi Kevin juga tidak terlepas dari peran serta aktifnya dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Airlangga Debating Society (UKM ADS) sebagai ketua umum tahun 2023.
Jadi Kepala Juri
Walaupun menjadi mahasiswa akhir, perjalanan Kevin menjadi seorang debater masih terus berlanjut. Saat ini Kevin terlibat dalam NUDC (National Universities Debating Championship), di mana dua tahun sebelumnya ia menjadi peserta. Sebagai tambahan, NUDC menjadi ajang kompetisi debat bergengsi di tingkat nasional yang dinaungi oleh Puspresnas Kemendikbudristek.
Saat ini ia menempati posisi penting yaitu sebagai kepala juri di ajang tersebut.
”Jadi, NUDC sendiri itu di bawah Puspresnas oleh Kemendikbudristek, kebetulan aku diamanahi menjadi kepala juri. Tugasku mengkoordinasi proses seleksi di 3 regional, dimana tugasku juga mengundang juri debater, membuat mosi lomba dan berkoordinasi dengan orang-orang Puspresnas,” ujarnya.
Peroleh Akreditasi Adjudicator Internasional
Perjalanan dan dedikasi Kevin dalam dunia debat berbuah manis. Ia berhasil mendapatkan sertifikasi nasional maupun internasional sebagai juri ajang debat yang dikeluarkan oleh World Universities Debating Championships (WUDC).
”Saya mencoba mengikuti akreditasi di kompetisi WUDC, sebuah lomba debat internasional yang diselenggarakan di Vietnam. Prosesnya sangat sulit karena dari 300 peserta yang mendaftar, hanya 60 orang yang berhasil mendapatkan akreditasi. Sebelumnya, hanya lima orang dari Indonesia yang pernah mendapatkan sertifikasi ini, dan setelah kompetisi di Vietnam, jumlahnya bertambah menjadi tujuh termasuk saya,” paparnya
Menurut Kevin, sertifikasi tersebut merupakan pencapaian yang cukup tinggi bagi perjalananya sebagai seorang debater dan menjadi langkah awalnya untuk berkiprah di dunia internasional.
Seimbangkan Debat dan Kuliah
Meskipun berhasil mencapai berbagai prestasi di bidang debat, tetapi hal itu tidak membuat Kevin lengah dengan dunia perkuliahan. Ia tetap mampu menjaga keseimbangan antara kehidupan perkuliahan dan kesibukan di dunia debat. Dukungan dari kampus maupun bantuan teman sekelas, telah memungkinkan Kevin untuk tetap fokus pada prestasi akademiknya sambil meraih sukses dalam kompetisi.
Pada akhir, Kevin berpesan kepada semua mahasiswa, untuk bisa menjalani kehidupan kuliah secara seimbang, dengan memanfaatkan beragam kesempatan untuk mengembangkan diri.
“Lomba, magang, dan aktivitas lainnya memiliki nilai yang sama pentingnya dengan kegiatan belajar di kelas, dan bukan berarti memprioritaskan satu dengan yang lain tetapi harus bisa mencari keseimbangan itu, agar selama berkuliah bisa mengambil pelajaran hidup,” tutupnya.(Yul)