Kirab Budaya Tapanrejo Padukan Tradisi dan Modern, Kades Solaiman: Inilah Jati Diri Desa

  • Whatsapp
Foto: Kepala Desa Tapanrejo, Drs. Sulaiman beserta istrinya ikut menyemarakkan kirab budaya.(Doc.Istimewa)

BANYUWANGI,Beritalima.com – Desa Tapanrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi pada Sabtu (20/09/2025) ribuan warga tumpah ruah disepanjang jalan desa yang di gelaran parade kirab budaya. Suasana meriah pecah ketika dentuman sound horeg mengiringi langkah para peserta yang jumlahnya mencapai lebih dari 30 kelompok.

Masing-masing menampilkan kreativitas berbeda, namun tetap bernuansa tradisi, salah satu kelompok tampil memikat dengan tarian tradisional dari salah satu suku di Indonesia yang dikemas modern.

Bacaan Lainnya

Foto: Nampak sejumlah warga ikut berhiasdiri dengan baju adat modern ikut meramaikan kirab budaya.(Doc.Istimewa)

Gerakan tari mereka penuh filosofi, menggambarkan kekayaan hayati Nusantara: hutan rimba, aliran sungai, hingga laut yang luas dengan kehidupan yang beraneka ragam.

Busana yang mereka kenakan pun memadukan gaya adat dengan sentuhan modern, sehingga terlihat segar namun tetap menjaga akar budaya.

Kepala Desa Tapanrejo, Solaiman, mengaku bangga melihat antusias warganya tersebut. Menurutnya, parade kirab budaya ini bukan hanya hiburan, tetapi juga ruang bagi masyarakat untuk meneguhkan identitas dan sejarah desanya.

“Tanah Tapanrejo ini tanah tua yang penuh cerita rakyat. Dengan parade budaya seperti ini, kita bukan hanya melestarikan tradisi, tapi juga mengajarkannya kepada generasi muda agar mereka bangga dengan jati diri desanya,” ungkap Solaiman.

Kemeriahan kirab budaya semakin lengkap dengan hadirnya gelaran UMKM di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Desa Tapanrejo. Puluhan stan memamerkan produk unggulan warga, mulai dari jajanan tradisional, hasil olahan pertanian, hingga kerajinan tangan kreatif. RTH yang biasanya jadi ruang santai warga, sore itu berubah menjadi pusat ekonomi kreatif.

Foto: Peserta menampilkan diri memakai kostum temperorer balutan busana tradisional modern.(Doc,Rony)

Uny Saputra, Ketua Perkumpulan Pendopo Semar Nusantara, yang turut hadir dalam acara tersebut, juga memberikan apresiasi tinggi. Ia menilai kirab budaya seperti ini menjadi bukti nyata bahwa masyarakat masih memiliki kepedulian kuat terhadap tradisi.

“Budaya adalah nafas bangsa. Kalau kita lepas, maka kita kehilangan jati diri. Parade budaya di Tapanrejo ini menunjukkan bahwa masyarakat masih konsisten menjaga warisan leluhur, meski dibalut modernisasi,” tegas Uny.

Menurutnya, pengemasan modern justru membuat generasi muda lebih tertarik untuk mengenal dan mencintai budayanya sendiri.

“Selama nilai luhur tidak ditinggalkan, budaya akan selalu relevan dengan zaman,” tambahnya.

Foto: Parade kirab budaya sound horeg memukau pengunjung.(Doc,Rony)

Parade budaya dengan 30 lebih peserta dan geliat UMKM di RTH berhasil menjadikan Tapanrejo sebagai pusat perhatian. Bagi warga, ini bukan sekedar pesta desa, melainkan perayaan kebersamaan dan kebanggaan terhadap tanah tua yang mereka cintai.(Rony//B5)

beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait