Kisah Evelin Pelajari Farmasi di Western University Kanada

  • Whatsapp

CANADA, Beritalima.com-
Program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) memberikan kesempatan bagi generasi muda Indonesia untuk merasakan atmosfer pendidikan di kampus-kampus ternama dunia.

Salah satu penerima beasiswa bergengsi ini adalah Evelin Nicole Iman, mahasiswi Fakultas Farmasi (FF) Universitas Airlangga (Unair). Melalui IISMA, Evelin mengejar ilmu di Western University, Kanada, yang terkenal sebagai salah satu universitas terbaik dalam bidang riset dan keberlanjutan.

Evelin, mahasiswi angkatan 2021, mengambil kelas yang berfokus pada health sciences, psikologi, medical biophysics, dan farmasi di Schulich School of Medicine and Dentistry.

Ia menceritakan memilih Western University karena keunggulan akademiknya yang seimbang dengan kehidupan sosial mahasiswa.

“Western adalah salah satu universitas terbaik di Kanada, terutama dalam aspek keberlanjutan. Di QS World University Rankings 2025, Western berada di peringkat 120 dunia dan peringkat 10 untuk sustainability,” jelas Evelin.

Adaptasi Sistem Pembelajaran
Selama menjalani program IISMA, Evelin menghadapi tantangan dalam beradaptasi dengan sistem pembelajaran yang berbeda.

Di Western, pembelajaran sangat menuntut kemandirian, mulai dari membaca jurnal sebelum kelas hingga mengerjakan tugas-tugas yang memadukan teori dan praktik.

“Salah satu tugas yang unik adalah membuat critical appraisal dari jawaban ChatGPT di kelas farmasi,” ungkapnya.

Selain itu, Evelin mengungkapkan bahwa interaksi antara mahasiswa dan dosen di Western University sangat informal, meski tetap sopan.

Ia menceritakan bahwa diskusi dengan pengajar setelah kelas menjadi kebiasaan yang sangat membantu pemahaman materi.

“Keterbukaan untuk berdiskusi dan memanfaatkan sumber daya kampus, seperti perpustakaan serta akses literatur online sangat membantu saya beradaptasi,” tambah Evelin.

Pesan untuk Mahasiswa

Menurut Evelin, program IISMA memberikan kebebasan untuk mempelajari topik di luar bidang farmasi yang relevan untuk karirnya di masa mendatang. Ia mempelajari Psychology at Work dan menerapkannya dalam manajemen tim di organisasi yang ia ikuti.

Evelin juga belajar mengintegrasikan ilmu medical biophysics dan farmasi untuk topik skripsinya terkait penanganan fraktur tulang.
Untuk mahasiswa yang ingin mengikuti IISMA, Evelin berpesan agar mempersiapkan diri sebaik mungkin.

Termasuk kemampuan bahasa Inggris, pengalaman organisasi, dan nilai-nilai unik yang membedakan diri dari kandidat lain. Ia menyarankan untuk mulai mengenal diri sendiri karena itu akan membuat essay lebih otentik.

Evelin menegaskan untuk jangan hanya fokus pada skor English Proficiency Test, tapi juga bisa menunjukan pengalaman non-akademik yang mencerminkan nilai lebih.

“Tidak ada kata terlambat. Jangan menyerah sebelum mencoba. Semangat untuk semua IISMA 2025 fighters!” ucapnya.(Yul)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait