SURABAYA, beritalima.com – Kegembiraan penduduk Desa Alas Bayur, Kecamatan Melandingan, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, masih terlihat hingga saat ini. Mereka, baik tua, muda dan anak-anak, senang karena desanya telah mendapat aliran listrik resmi dari Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Desa berpenduduk sekitar 300 Kepala Keluarga (KK) ini baru mendapat listrik pada pertengahan Agustus 2018 kemarin. Ini semuanya maklum, karena desa ini terpencil dan kondisinya sulit dijangkau. Letak geografis desa ini berada di kawasan pegunungan yang minim akses jalan untuk transpotasi warga setempat.
Karena itu, warga desa ini baru bisa menikmati aliran listrik, itu pun setelah PLN Distribusi Jatim terus berupaya meningkatkan rasio elektrifikasi, khususnya untuk daerah terpencil dan wilayah yang kondisinya sulit dijangkau.
Deputi Manager Komunikasi dan Bina Lingkungan PT PLN Distribusi Jatim, Pinto Raharjo, membenarkan itu dan mengaku bersyukur bisa terus menambah rasio elektrifikasi daerah terpencil.
“Itu memang kewajiban kami untuk meningkatkan rasio elektrifikasi,” ujar Pinto Raharjo saat dihubungi media ini, Senin (10/9/2018).
Pinto menjelaskan, kondisi Desa Alas Bayur merupakan wilayah yang terisolir. PLN membutuhkan waktu yang tidak sebentar, di samping usaha yang tidak mudah, untuk bisa membawa infrastruktur kelistrikan.
“Karena kendaraan tidak bisa masuk, kita terpaksa menggotong beramai-ramai sarana dan prasarana peralatan kelistrikan itu,” terangnya.
“Kita gotong tiang beton ramai-ramai, terus digelundungkan, bawa kabel dan lain sebagainya,” cerita Pinto.
Dia menambahkan, PLN Distribusi Jatim mentargetkan rasio elektrifikasi di Provinsi paling timur Pulau Jawa ini mencapai 100 persen pada tahun 2019. (Ganefo)