Kisah Pilu Jainur Bocah Yang Hidup Digubuk Reot

  • Whatsapp
Jainur, bocah kelas II SD yang hidup bersama neneknya yang sudah tua tinggal digubuk reot

SITUBONDO, beritalima.com – Faktor ekonomi yang tidak mendukung membuat Jainur Rifan (7) siswa kelas 2 di SDN 1 Sumberanyar di Desa sumberanyar kecamatan Banyuputih Kabupaten Situbondo hidup mengenaskan bersama nenek dan kakeknya yang sudah renta dan kini diambang putus sekolah.

Himpitan ekonomi yang memaks: a Saini (70) nenek Jainur Rifan dan suaminya menempati Gubuk reyot berukuran 3 m X 3 m, dengan kondisi gubuk yang memprihatinkan serta penghasilan yang sangat minim dan tidak menentu, sebagai buruh tani tak menyurutkan semangat nenek Saini sebagai tulang punggung keluarga dalam mencari nafkah dan membesarkan Jainur Rifan cucunya.

Diceritakan Saini sang nenek, sejak umur 2 tahun Jainur Rifan ditinggal cerai orang tuanya dan tinggal bersama dirinya, sampai saat ini kedua orang tua Jainur belum diketahui keberadaannya, sementara suami Saini kakek Niyu (75) mengalami sedikit stres dan sudah tidak bisa bekerja, beruntung ada Bidan Fitri seorang Bidan desa sering membantu biaya dan seragam sekolah agar Jainur tetap bisa bersekolah dan mengenyam pendidikan semestinya seperti teman teman sebayanya.

“Kami sebenarnya dapat bantuan rumah dari pemerintah tapi suami saya tidak mau menempatinya, saya terpaksa tinggal di sini karena takut penyakit suami saya kambuh, kalau ada uang saya kasi uang jajan, kadang ada orang yang ngasih, Bu Bidan Fitri yang selama ini belikan baju seragam Jainur,” pungkas nenek Saini.

Dibalik tubuhnya yang sudah Renta serta usianya yang sudah uzur, Saini sang nenek hanya bisa berharap, agar ada bantuan untuk kelangsungan pendidikan cucunya,”Tidak ada yang bisa kami lakukan lebih untuk Jainur, saya hanya berusaha semampu kami untuk tetap bertahan hidup, harapan kami semoga Jainur tetap bisa terus sekolah, agar suatu saat cucu saya bisa hidup lebih baik dari kami,”tuturnya sambil terisak – isak dan mengelus kepala Jainur.

Kepala desa sumberanyar Subaidi, terkejut mendengar informasi yang di sampaikan oleh awak media, Diakui oleh Subaidi bahwa pasangan Lansia kakek Niyu dan nenek Saini telah mendapatkan bantuan Program dari Pemerintah berupa pemugaran Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) namun jika rumah bantuan tersebut tidak ditinggali sampai saat ini belum ada laporan dari RT dan RW setempat, dan berjanji secepatnya akan mendatangi rumah warganya, untuk memberikan bantuan,”warga yang kurang mampu pasti kita data dan secepatnya kami beri bantuan karena tidak hanya satu keluarga yang kita pikirkan untuk yang lainnya juga kami pikirkan mas,” terang kepala desa terhadap wartawan.

Pantauan beritalimvva.com beserta awak media lainnya selasa (22/11) walau hidup dibawah keterbatasan ekonomi namun Jainur terlihat semangat berangkat kesekolah, namun sejuta pertanyaan di benak kami kemana progaram pemerintah seperti bantuan pendidikan berupa Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang sedianya bisa meringankan masyarakat yang masih jauh dari kehidupan yang layak seperti Jainur Rifan, kenapa luput untuk mereka, kemana bantuan pemerintah mengalir.

(**/JOE)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *