Kisah Ritual Bakar Tongkang di Bagan Siapi Api

  • Whatsapp

by :
DR,dr Robert Arjuna FEAS
Sewaktu saya menjuarai I Young Investigator Awards 2003 di Taiwan dan dikerumuni
banyak wartawan dalam dan luar Negeri ditanya mereka saya lahir dimana? Tetap saya jawab dengan jelas dan tegas saya lahir di BaganSiapiapi Riau berbeda dengan sebagian teman ditanya lahir di mana, mereka banyak menjawab lahir di Medan ,Jakarta dll, kenapa harus takut dan malu bilang dari BaganSiapiapi.

Justru saya bangga bahwa dulu BaganSiapi api dulu benar kampung nelayan sekarang jadi ibu kota Kabupaten Rokan Hilir dengan maju pesat dan banyak yang berhasil sebagai Kolongmerat Nasional, terbukti PIK 2 Jakarta membangun sebuah kota BaganSiapi api dan
Mereka kembali membangun kampung halaman sendiri sebagaimana yang dipesan oleh Bapak Raja Inal siregar: ” MARSIPATURE HUTA NABE” Mari membangun kembali kampung halaman kita, Horas !

Hari ini Go Gweek Cap Lak adalah Hari perayaan Bakar Tongkang di BaganSiapiapi, kota penuh dengan orang sebagai destinasi budaya religius dalam agenda pariwisata Nasional.
Sekitar hampir 70 tahun lalu,Saya lahir di BaganSiapiapi sebuah kota nelayan yg terkenal kota terasi dan ikan yamg digemari terasi oleh Presiden Soekarno di zaman itu,sekarang berobah jadi kota kabupaten Rokan Hilir turut bangga mengikuti perkembangan dan kemajuan kota kelahiranku yang memiliki tradisi bakar tongkang sebagai wisata religius agenda nasional di tanggalan imlek “Go Gwee Cap lak”.mari kita ikuti ulasan kami ….

Ritual Bakar Tongkang di BaganSiapi-api merupakan salah satu agenda nasional wisata budaya Ketua Pelaksana Top 100 Calender of Event (CoE) Wonderful Indonesia Kementerian Pariwisata Esthy Reko Astuty hadir dalam Festival Bakar Tongkang itu. Antusiasme wisatawan mengikuti prosesi Bakar Tongkang membuatnya sumringah. Sebab, Bakar Tongkang masuk dalam Top 100 Calender of Event Wonderful Indonesia Kementerian Pariwisata.

Luar biasa. Performa positif terus ditunjukkan Bakar Tongkang. Wisatawan selalu membludak pada setiap perhelatannya. Tahun lalu event ini mampu menyedot 69 ribu wisatawan. Tahun ini menurut Bupati Rohil telah masuk lebih dari 75 ribu wisatawan, Setiap tahun di tanggalan Imlek di bulan ke-5 hari ke 16 dieja menjadi GO GWEEK CAP LAK adalah hari paling bersejarah bagi warga BaganSiapi api dan sekitarnya merayakan Hari diketemukan daratan Bagansiapi api oleh sekelompok orang Tionghoa dari Propinsi Fujian ( Hokkian) – China Sekelompok perantau sedang berlayar di lautan bebas lalu kehilangan arah dalam berlayar. Mereka berdoa ke Dewa Kie Ong Ya mohon biisa diberikan petunjuk jalan dan menuntun arah agar bisa selamat dan menjumpai daratan untuk persinggahan .

Pada suatu keheningan malam tiba-tiba mereka melihat adanya cahaya yang samar-samar.Berdasarkan falsafah kehidupan ” Di mana ada api disitulah ada daratan dan kehidupan,!” Lalu mereka mengikuti arah cahaya tersebut, hingga tibalah di daratan Selat Malaka tersebut.

Cahaya terang yang dilihat ke-18 perantau ini pada waktu kehilangan arah adalah cahaya yg dihasilkan oleh kunang-kunang diatas bagan (tempat penampungan ikan pelabuhan) . Sehingga para perantau menamakan daratan tersebut dengan nama Baganapi yang kini dikenal sebagai Bagansiapiapi.

Tepat pada kalender Imlek di bulan 5 tanggal 16 ditemukan daratan Baganapi api dan akhirnya menyadari bahwa BaganSiapiapi dikelilingi oleh pulau kecil dan laut penuh dengan ikan berlimpah Dengan percaya diri dan penub sukacita menangkap ikan untuk kebutuhan hidup sehari hari Akhirnya bertahan hidup di tanah perantauan ini bernama BaganApi yang merupakan generasi pertama orang perantauan dari negara china tinggal di BaganSiapi api!

SIAPAKAH MEREKA MENEMUKAN BAGAN SIAPI-API.
Mereka yang mendarat di tanah tersebut sebanyak 18 orang yang kesemuanya bermarga Ang,di antaranya : Ang Nie Kie, Ang Nie Hiok, Ang Se Guan, Ang Se Pun, Ang Se Teng, Ang Se Shia, Ang Se Puan, Ang Se Tiau, Ang Se Po, Ang Se Nie Tjai, Ang Se Nie Tjua, Ang Un Guan, Ang Cie Tjua, Ang Bung Ping, Ang Un Siong, Ang Sie In, Ang Se Jian, Ang Tjie Tui.
Mereka inilah yang kemudian dianggap sebagai leluhur orang Tionghoa Bagansiapiapi. Sehingga mayoritas warga Tionghoa Bagansiapiapi kini adalah bermarga Ang atau Hong.

Untuk mengenang peristiwa bersejsrah .mereka mendirikan sebuah Kelenteng tua diberi nama ING HOK KIONG sampai har ini berumur ratusan tahun.
Ditempat ini Dewa KIE ONG YA ditempatkan untuk disembahyang pada setiap tahun Go Gwek Cap Lak untuk mengenang sejarah saat ke-18 perantauan pertama kali menginjaki kaki di daratan BaganSiapi-api.

Sebagai wujud terima kasih kepada dewa laut Kie Ong Ya, para perantau memutuskan untuk ritual agama setiap tahun membakar Tongkang yang ditumpangi mereka sebagai sesajen kepada dewa laut sebagai tanah terimakasih atas ridho dan berkatnya kepada masyarakat BaganSiapi-api untuk Keahlian menangkap ikan yang dimiliki oleh nelayan tersebut mendorong penangkapan hasil laut yang terus berlimpah. Hasil laut berlimpah tersebut di-ekspor ke berbagai benua lain hingga Bagansiapiapi menjadi penghasil ikan laut terbesar ke-2 di dunia setelah Norwegia. Bahkan Presiden Soekarno paling menyukai terasi /blacan produk BaganSiapi api.

Perdagangan di selat Melaka semakin ramai hingga membuat Belanda melirik Bagansiapiapi sebagai salah satu basis kekuatan laut Belanda, yang kemudian oleh Belanda membangun pelabuhan yang di Bagansiapiapi, konon katanya pelabuhan tersebut adalah pelabuhan paling canggih saat itu di selat Melaka
.
Tidak hanya hasil laut yang saat itu menjadi tumpuan kehidupan masyarakat Bagansiapiapi, tetapi ada juga hasil karet alam yang juga sangat terkenal. Pada masa perang dunia I dan perang dunia II, Bagansiapiapi disebut sebagai salah satu daerah penghasil karet berkualitas tinggi yang saat itu banyak sekali dipakai untuk kebutuhan peralatan perang seperti ban dari bahan karet.

SEJARAH PERKEMBANGAN BAGANSIAPI-API
Kota Bagansiapiapi terletak di muara Sungai Rokan, di pesisir utara Kabupaten Rokan Hilir, merupakan tempat yang strategis karena berdekatan dengan Selat Malaka yg merupakan lalu lintas perdagangan internasional.
Sebelum pemekaran BaganSiapi api masih merupakan sebuah kecamatan bangko dibawah Kabupaten Bengkalis Bagansiapiapi meraih predikat kota terbersih ke-2 tingkat Provinsi Riau setelah kota Bengkalis tahun 2011. Penyerahan piagam penghargaan diberikan oleh Gubernur Riau H.M.Rusli Zainal bersamaan dengan peringatan Hari Ibu ke-85 pada tanggal 22 Desember 2011 di Pekanbaru.

Pada tanggal 4 Oktober 1999 terjadi pemekaran wilayah Bagansiapi api resmi menjadi Kabuoaten Rokan Hilir sebagai sebuah kabupaten baru di Provinsi Riau sesuai dengan UU RI Nomor 53 tahun 1999 dengan ibukota Ujung Tanjung, sedangkan Bagansiapiapi ditetapkan sebagai ibu kota sementaraNamun karena kondisi infrastruktur di Ujung Tanjung yang masih merupakan sebuah desa di Kecamatan Tanah Putih belum memungkinkan untuk dijadikan sebagai sebuah ibu kota kabupaten, maka akhirnya Bagansiapiapi, dengan infrastruktur kota yang jauh lebih baik,

Pada tanggal 24 Juni 2008 BAGAN SIAPI API resmi ditetapkan sebagai ibu kota Kabupaten Rokan Hilir yang sah setelah Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyetujui 12 Rancangan Undang-Undang (RUU) Pembentukan Kabupaten/Kota dan RUU atas perubahan ketiga atas UU Nomor 53 Tahun 1999 disahkan sebagai Undang-Undang dalam Rapat Paripurna

Tahukah anda BaganSiapi api memiliki berbagai nama?
Sebelum kita berbicara tentang apa nama lain kota BaganSiapi api ,Mari kita bincang sedikit tentang ciri khas orang Bagan? Tak malu saya bocorkan bahwa orang Bagan orang belum muncul suara udah terdengar alias bicara dgn suara keras namum hati selembut salju.Ollala
Kemudian semua kuliner Bagan , Sekali dicoba lidah akan bergoyang selamanya! Dalam bahasa arek suroboyo ” haujek soro! Bahasa Batak ” Mantap deh!”Bagansiapiapi dijuluki sebagai Hong Kong van Andalas.dan juga disebut Ville Lumie(Kota Cahaya)

BaganSiapi api yang dikenal sebagai kota ;
1. Penghasil Ikan
Menurut sumber,surat kabar De Indische Mercuur menulis bahwa pada tahun 1928,
Berton-ton ikan, mulai dari ikan basah segar, ikan atau udang kering, ikan asin atau terasi, diekspor dari kota ini ke berbagai tempat. Dalam satu tahun, hasil tangkapan ikannya bisa mencapai 150.000 ton. Ekspor hasil laut berkembang menjadi salah satu pilar ekonomi rakyat. Bagansiapiapi adalah kota penghasil ikan terbesar kedua di dunia setelah kota Bergen di Norwegia.

Pada tahun 1934, Bagansiapiapi sudah memiliki fasilitas pengolahan air minum, pembangkit tenaga listrik dan unit pemadam kebakaran. Karena kemajuan yang dicapai kota ini dibandingkan daerah-daerah lain di afdeeling Bengkalis, Bagansiapiapi disebut Ville Lumiere (Kota Cahaya)

2. Galangan Kapal tradisionil
karena kapal kayu yang dirancang semua kokoh dan berbobot tonase tinggi membawa kepercayaan negara tetangga banyak memesan kapal kayu Made in Bagan Siapi api
Bagansiapiapi juga terkenal sebagai galangan kapal tradisional terbesar di Indonesia sebelum kemerdekaan Perahu buatan Bagansiapiapi mampu menembus berbagai jenis karakteristik lautan sehingga digunakan juga di Pulau Jawa, Nusa Tenggara, dan Maluku. Di luar negeri, karyanya diminati nelayan-nelayan Srilanka, India, bahkan Amerika.

C. Wisata Religius bakar tongkang
Dari sektor pariwisata, iven Ritual Bakar Tongkang telah menjadi ikon dan andalan pariwisata Kabupaten Rokan Hilir dan Provinsi Riau yang mampu menyedot puluhan ribuan wisatawan dalam dan luar negeri setiap tahun.
Ritual Bakar Tongkang bertujuan untuk mengenang para leluhur orang Tionghoa dalam menemukan Bagansiapiapi dan sebagai wujud syukur kepada Dewa Ki Hu Ong Ya. Ritual Bakar Tongkang diadakan setiap tanggal 16 bulan kelima penanggalan Lunar (Imlek) setiap tahunnya, yang dalam bahasa Hokkian disebut “Go Cap Lak”.
Ritual Bakar Tongkang ini bahkan masuk dalam iven pariwisata nasional peringkat ke-10 di Indonesia di mana jumlah kunjungan wisatawan mencapai 40 ribuan Tahun lalu event ini mampu menyedot 69 ribu wisatawan. Tahun ini menurut Bupati Rohil Suyatno, telah masuk lebih dari 75 ribu wisatawan.

D. Wisata kuliner khas Bagansiapiapi
Jangan lupa bila anda menginjak kaki di kota kelahiranku, sisihkan waktu untuk mencicipi
masakan khas BaganSiapi api.Sekali saja mencicipi masakan khas BaganSiapi api. Anda akan terkesan enak selamanya dan pasti kembali lagi.Ollals…

Kuliner khas Bagansiapiapi yang terkenal adalah masakan Tionghoa yang dikombinasikan dengan hasil bumi setempat, misalnya: kwetiau bagan, miso bagan, nasi lemak bagan, kari peng (nasi kari bagan), ham-ke (sejenis martabak dari kerang), wantanmi (mi pangsit), ke-mi (mi kuah yang dicampur dengan potongan-potongan mirip kwetiau), tilongpan (mirip cicongpan di Medan), kiam-ke, lolia (rujak bagan), o-lua (rujak bagan pedas), o-ke, o-yii, dan sebagainya.

Oleh-oleh khas Bagansiapiapi adalah kacang pukul yang diproduksi masyarakat Tionghoa secara turun temurun. Selain itu juga terkenal terasi, kerupuk udang, kerupuk singkong, udang kering (ebi), permen kelapa, kue kiat-hong, kue lik-tao-ko, kue an-che-nai-ko, dan beragam jajanan khas lainnya yang tidak ditemukan di daerah lain.

HIMBAUAN & HARAPAN:
Saya sebagai anak BaganSiapi-api mengajak sahabatku dalam perantauan di seluruh pelosok dunia dimana kamu berada.Jagalah persatuan dan kesatuan bangsa.
Mari mengilhami ajakan mantan Gubernur Sumut Mayjend Purn Raja Inal Siregar
” marsipature hutamane ” Mari kiembali membangun kampung kita sendiri..
Kami yakin semua anak Bagan siapi api memiliki jiwa membangun kampung halaman senduri “Anda Bisa- Kamu Bisa- Semya Orang BISA!semoga….!”
Kini, anak Bagansuapi-api BUKAN lagi sebagai anak nelayan yang buta huruf namum sebagai putra bangsa berandil membangun tanah air bahkan harus mengharumkan bangsa dan negara di dunia internasinal.

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait