JAKARTA, Beritalima.com– Kisruh berkepanjangan dalam internal Partai Demokrat belakangan ini dinilai sebagian pengurus teras DPP, pendiri dan deklarator Partai Demokrat merupakan bagian dari kelemahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Ketua Umum memenej partai berlambang Bintang Mercy tersebut.
Malah Ketua DPP Partai Demokrat, Subur Sembiring dalam bincang beberapa hari lalu mengatakan, kekisruhan di Partai Demokrat belakangan ini bakal terus berlanjut selama belum ada perbaikan yang tepat.
Tepat dalam hal ini dimaksudkan Subur adalah perbaikan kesalahan yang dilakukan pengurus sejak kongres pertama hingga saat ini. “Setiap kongres Dewan Pendiri tidak pernah diakomodir, meski hal itu sudah berulang kali diusulkan. Padahal, Dewan Pendiri adalah bagian dari struktur partai.”
Subur yang juga Wakil Ketua Umum Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator (FKPD) Partai Demokrat itu mengingatkan bahwa partai yang lahir pada era reformasi ini memikiki 99 orang pendiri seperti diamanatkan Akte Pendirian Partai Demokrat yang dibuat di hadapan Notaris Aswendi Kamuli di Jakarta, 10 September 2001. “Sebagian pendiri masih hidup. Mereka hanya mengelus dada melihat kondisi Partai Demokrat saat ini,” kata Subur.
Terkait desakan Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat yang disuarakan belakangan ini, Subur menjelaskan, KLB atau Kongres dipercepat bukan semata hanya untuk memilih ketua umum tetapi juga dapat merubah struktur atau AD/ART partai.
“Dan, sekarang saat yang tepat untuk merubah struktur dan memasukan komposisi para pendiri. Jika hal ini tidak dilakukan, berarti Partai Demokrat telah melupakan sejarah,” tambah Subur.
Menurut Subur, pendiri dan deklarator Partai Demokrat tersebar di seluruh Indonesia. Untuk menyatukan mereka, penggagas dan pendiri utama Partai Demokrat, Ventje Marthin Rumangkang membentuk FKPD.
Dalam rapat terakhir FKPD di Jakarta beberapa waktu lalu, Ventje menjabarkan tentang sejarah tentang sejarah berdirinya Partai Demokrat sampai kepada akte pendirian partai.
“Bukti sejarah dan akte berdirinya Partai Demokrat sudah dibuka sehingga kader yang selama ini tidak mengerti sejarah berdirinya Partai Demokrat hanya terdiam membisu,” beber Subur sembari menyebut salah satu nama pengurus yang petantang petenteng dan selalu mengatasnamakan partai untuk kepentingan pribadi.
Masih ada satu hal yang belum diungkapkannya ke kader Demokrat dan juga tidak diketahui publik. Bila ini dibuka, SBY tidak lagi marwah di mata masyarakat. karena itu sudah melakukan kebohongan publik,” kata Subur.
Tentang ktirik pedas yang sering terlontar di media massa, Subur mengatakan, setiap video dan kritik tentang Partai Demokrat selalu dikirim langsung ke SBY. Kiriman itu hanya dkitanggapi dengan kata terima kasih dan tidak pernah membantah.
Artinya, terkait penyelenggaraan kongres yang dipercepat atau Kongres Luar Biasa, SBY harus menyetujui dan ikut. “Kalau pak SBY tidak ikut, besok saya buka dan sebarluaskan sebuah video.”
Saya, kata Subur, masih memberikan tenggang waktu untuk pak SBY berfikir secara jernih. “Saya kasih deadline pak SBY sampai Jumat. You (SBY) harus mundur! Saya bukan benci sama SBY. Karena sayangnya sama beliau, saya suruh beliau mundur. Jangan semua orang ribut di dalam karena you (SBY) punya dosa besar,” demikian Subur Sembiring. (akhir)
Teks Gambar: Subur Sembiring dan SBY saat Menjenguk Almarhumah Ibu Ani Yudhoyono di RS