Tarakan – PT Pelni menyatakan ratusan penumpang KM Lambelu yang kandas di perairan Tanjung Pasir Kota Tarakan, Kalimantan Utara, pada Sabtu (22/10) sekitar pukul 02.00 WITA terpaksa dievakuasi ke daerah terdekat karena kapal tersebut belum mampu melanjutkan pelayaran.
Dalam pelayaran itu, KM Lambelu mengangkut 649 orang penumpang namun yang akan turun di Kabupaten Nunukan sebanyak 337 orang dan sebagian besar adalah tenaga kerja Indonesia (TKI) asal NTT, Sulsel dan Sulbar yang akan bekerja di Negeri Sabah, Malaysia.
Komandan Patroli Kantor Syahbandar dan Otorita Pelabuhan (KSOP) Kota Tarakan, Syahruddin menyatakan, proses evakuasi penumpang KM Lambelu tersebut dilakukan menggunakan dua unit kapal yakni KM Sarang Aloe bagi penumpang tujuan Balikpapan (Kaltim), Makassar (Sulsel) dan Maumere (NTT) sedangkan penumpang tujuan Pelabuhan Tunon Taka Nunukan dievakuasi menggunakan kapal LCT Bison pada Minggu (23/10) sekitar pukul 23.00 WITA.
Proses Evakuasi penumpang KM Lambelu
Sementara itu, Kementerian perhubungan lewat akun twitter resmi @kemenhub151 menyatakan dalam peristiwa kandasnya KM Lambelu tidak memakan korban jiwa “Tidak ada korban jiwa dlm peristiwa kandasnya kapal KM Lambelu, 649 penumpang dlm kondisi aman dan selamat” tulis akun @kemenhub, Senin (24/10)
Sedangkan, 242 penumpang lanjutan tujuan Balikpapan, Pare Pare, Maumere, dan Larantuka akan dialihkan ke KM Bukit Siguntang hari Selasa (25/10). Demikian tulis akun resmi Kemenhub.
Peristiwa kandasnya KM Lambelu juga mendapat perhatian Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Mantan Direktur AP I ini memerintahkan KNKT untuk segera melakukan investigasi dan penyelidikan mendalam. Menhub juga meminta Dirjen Hubla dan PT Pelni memberikan pelayanan dengan sebaik-baiknya kepada penumpang kapal tersebut.
(gnr)
