Palembang – Beberapa waktu yang lalu Ditjen Sumber Daya Iptek Dikti, Kemenristekdikti, menyelenggarakan seminar dan workshop dengan mengusung tema “Return of Investment In Research and Higher Education”, di Aula Lantai 2 Gedung Kemenristekdikti, Rabu (9/5/2018).
Acara ini terselenggara atas kerja sama Kemenristekdikti dengan University of Nottingham dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2018 sebagai refleksi bagi institusi Pendidikan Tinggi dalam negeri perihal peran dan fungsi civitas akademisinya selama ini.
Patrick J Cullen, Professor of Process Engineering, University of Nottingham, dalam paparannya berbicara tentang kolaborasi yang berjudul “Investing in Science and Research in the UK” mengungkapkan bahwa selama ini banyak jurnal-jurnal internasional merupakan hasil kolaborasi dengan berbagai industri, institusi, dan akademik internasional.
“Kolaborasi merupakan parameter penting dalam meneliti dan hal tersebut dapat meningkatkan kualitas paper para peneliti,” sebut Patrick.
Perihal kolaborasi dalam riset, Patrick J. Cullen dan Bagus Muljadi dalam paparan mereka yang berjudul “The Importance of Collaboration to Publishing in Top Internasional Journal” bersepakat bahwa di dunia ini kolaborasi adalah yang paling utama.
“Senada dengan hal tersebut, Assoc. Prof. Leon Abdillah salah satu founder and advisory komunitas KO2PI dan Top reviewer Publons sangat mendukung adanya kolaborasi antar dosen/peneliti di Indonesia,” ucapnya, Sabtu (12/5/2018) di Palembang.
Melalui KO2PI, Leon bersama rekan-rekan yang tergabung dalam sejumlah kelompok riset telah menginisiasi dan mendorong sejumlah kolaborasi serta membidangi berbagai publikasi yang telah publish pada jurnal dan prosiding terindeks dan bereputasi international seperti Scopus dan Thomson (Clarivate).
“Tahun 2017 merupakan tonggak penting dalam era kebangkitan diseminasi dan publikasi ilmiah Indonesia menuju Indonesia gemilang pada dekade mendatang,” pungkas Leon.
Menanggapi hal itu, Ansari Saleh Ahmar Presiden KO2PI menuturkan komunitas ini mengedepankan arti sebuah kolaborasi.
“Kolaborasi dalam suatu penelitian/publikasi adalah menggabungkan atau meramu pengetahuan antar peneliti dalam berbagai bidang sehingga terbentuk suatu hasil dari perpaduan tersebut,” tuturnya.
Komunitas KO2PI memiliki motto Giatkan Publikasi dengan Kolaborasi dan ini sangat sejalan dengan informasi mengenai “Urgensi Meneliti Saat Ini Adalah Kolaborasi” yang diinformasikan oleh Ditjen Sumber Daya Kemristekdikti.
“Kedepan, KO2PI akan lebih banyak lagi menggandeng peneliti di Indonesia agar bisa saling kolaborasi,” tandasnya.
Sekretaris KO2PI Robbi Rahim mengatakan sangat senang dengan berita Urgensi Meneliti Saat Ini Adalah Kolaborasi, karena dengan kolaborasi akan menggenjot publikasi.
Menurutnya, KO2PI dilahirkan untuk membantu publikasi Indonesia agar lebih berdaya saing kedepannya. “Komunitas ini selalu memberikan kemudahan publikasi dengan melaksanakan workshop dengan luaran jurnal atau prosiding yang terindeks Scopus atau Web of Science,” Imbuh Robbi. (js)