Koalisi Gerindra-Golkar Kota Madiun Laris Manis

  • Whatsapp

MADIUN, beritalima.com- Koalisi Partai Gerindra-Partai Golkar Kota Madiun untuk mengusung calon wali kota/wakil walikota pada Pemilukada 2018 mendatang, laris manis. Terbukti, sudah ada enam orang bakal calon yang mengambil formulir pendaftaran sejak dibuka beberapa hari lalu.

Hari ini, Senin (2/10), ada tiga orang yang mengambil formulir pendaftaran. Baik untuk bakal calon walikota maupun wakil walikota. Ketiga orang itu, masing-masing H. Suramto, S.sos, Msi, pensiunan PNS Pemkot Kota Madiun. Suramto yang juga warga Pucang Anom Rt 15/01 Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun, diwakili oleh Edyanto untuk mengambil formulir calon walikota.

Kemudian ada salah satu tokoh Kota Madiun yang namanya minta dirahasiakan, juga menyuruh orang untuk mengambil formulir calon walikota. Sedangkan ketiga adalah Handoko Budi Setyo, SH, yang juga sekretaris DPC Partai Gerindra Kota Madiun, mengambil formulir bakal calon wakil walikota.

Bahkan saat mengambil formulir, Handoko yang juga anggota Komisi II DPRD Kota Madiun ini, diantar oleh sekitar 50 Satgas beserta pengurus dan ratusan simpatisan Partai Gerindra Kota Madiun.

Ketika dikonfirmasi mengenai niatnya untuk menjadi calon wakil walikota, Handoko mengatakan, semua atas pertimbangan pribadi dan semuanya sudah dipertimbangkan dengan matang.

“Pertimbangan pribadi. Jadi kalau misalnya kita itu hanya mampu di AE 2 (sebutan wakil walikota), ya kita akan berangkat sesuai dengan kemampuan, tidak asal-asalan. Semua itu penuh pertimbangan. Kalau visi misi untuk Kota Madiun ke depan, namanya kepala daerah itu khan menjadi abdinya masyarakat. Paling tidak program ke depan harus berpihak kepada rakyat. Khususnya yang ada di AE 1 (Walikota).karena AE 2 itu khan sebagai wakil AE 1.

Sementara itu Wakil Ketua DPC Partai Gerindra Kota Madiun, Pudyo Handono, mengatakan, dengan banyaknya bakal calon yang mengambil formulir pendaftaran, menunjukkan kualitas koalisi Gerindra-Golkar, patut diperhitungkan.

“Fakta membuktikan, kami (koalisi Gerindra-Golkar) laris manis. Ini membuktikan kami mendapat kepercayaan dan berkualitas,” kata Pudyo Handono, Senin 2 Oktober 2017, sore.

Sebelumya, pengusaha produsen sambal pecel lokal, Hj. Sri Guntari dan pejabat Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Kediri, Sugesti Dwi Aji serta pengusaha PJTKI asal Surabaya, Anies Yekti Anggraini, telah lebih dulu mengambil formulir di sekretariat bersama (Sekber) koalisi Partai Gerindra-Partai Golkar, Kota Madiun.

Untuk diketahui, dengan koalisi Gerindra-Golkar yang mempunyai komposisi 4 dan 2 kursi, dua partai politik ini sudah bisa mengusung calon walikota/wakil walikota. Karena sudah memenuhi 20 persen dari jumlah kursi di DPRD Kota Madiun.

Sedangkan Partai Demokrat dan PDIP, sudah terlebih dulu membuka pendaftaran. Diantaranya yang mendaftar ke Partai Demokrat yakni Sekda Kota Madiun, H. Maidi dan Eko Widodo mendaftar ke PDIP.

Bagi Balon walikota yang nanti mendapatkan rekomendasi dari partai pengusung dan lolos administrasi di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Madiun, akan ‘bertarung’ dalam Pemilukada Kota Madiun yang digelar 27 Juni 2018.

Berikut data dari KPU Kota Madiun tentang tahapan Pemilukada Kota Madiun tahun 2018. Setelah dilakukan sosialiasi, kemudian dilakukan pembentukan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS). Kegiatan ini dilakukan mulai tanggal 12 Oktober-11 November 2017.

Kemudian penyerahan syarat dukungan calon perseorangan mulai tanggal 25 sampai dengan 29 November 2017. Dilanjutkan dengan pemutakhiran data pemilih mulai tanggal 30 Desember 2017-19 April 2018.

Sedangkan pendaftaran pasangan calon mulai 8 sampai 10 Januari 2018. Dilanjutkan dengan penetapan pasangan calon pada tanggal 12 Februari 2018. Lalu pengundian dan pengumuman nomor urut pasangan calon pada tanggal 13 Februari 2018.

Untuk masa kampanye dan debat publik, digelar mulai 15 Februari sampai 23 Juni 2018. Setelah itu dilanjutkan dengan pembentukan Komisi Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) mulai 3 April-3 Juni 2018.

Setelah itu masuk masa tenang dan pembersihan alat peraga mulai 24 sampai 26 Juni 2018. Esok harinya, 27 Juni 2018, dilakukan pencoblosan. Sedangkan tahapan terakhir yakni rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara mulai 4 sampai 6 Juli 2018. (Tono/editor: Dibyo).

Ket Foto: Handoko (baju putih nomor 2 dari kanan)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *