ACEH,Beritalima – Swasembada pangan yang telah diprogramkan oleh pemerintah di Provinsi Aceh kini mulai menunjukkan hasilnya,ini tak lepas dari kontribusi TNI yang turut serta membuka lahan-lahan pesawahan baru atau dikenal dengan istilah cetak sawah
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pertanian Provinsi Aceh Prof. Ir. Abu Bakar Karim, M.S didampingi beberapa stafnya, saat melakukan audiensi dengan Pangdam IM Mayjen TNI Tatang Sulaiman,Selasa (13/12/16).
Abu Bakar menyatakan, bahwa hasil panen padi di Provinsi Aceh saat ini meningkat cukup drastis dari sekitar 1,7 Juta ton menjadi 2,3 Juta ton per tahun 2015 dengan luas sawah yang mencapai 300.000 hektar.
“Setelah program cetak sawah ini digulirkan, pencapaian tertinggi yang pernah kita raih yaitu hasil panen yang menembus 2,3 juta ton pada tahun 2015,” kata Kadis Pertanian Provinsi Aceh.
Sementara Pangdam IM Mayjen TNI Tatang Sulaiman menyatakan , hasil tersebut masih bisa ditingkatkan kembali, jika ada permasalahan-permasalahan yang terjadi dilapangan, secara bersama-sama harus segera diselesaikan.
Lahan sawah yang dibuka tidak seluruhnya layak tanam. Masih ada beberapa titik lahan yang justru tanahnya tidak efektif jika ditanami padi, misalnya pada lahan berbatu. Oleh sebab itu, harus adanya evaluasi dalam penentuan lahan yang hendak dibuka.
“Saya merasa perlu adanya evaluasi dalam penentuan lahan yang kurang efektif karena lahan yang dibuka adalah lahan yang berbatu, Sehingga sangat sulit untuk ditanami padi oleh petani,” ujar Pangdam IM.
Hal ini perlu juga diperhatikan waktu pembukaan lahan dengan waktu masa tanam padi, artinya jika musim kemarau yang tidak memungkinkan untuk ditanami padi, maka lahan-lahan yang sudah dibuka hanya akan ditumbuhi oleh rumput liar akibat dari tidak langsung ditanami padi.
“Waktu cetak sawah juga harus disesuaikan dengan waktu musim tanam padi, hal ini berkaitan dengan ketersediaan air yang cukup. Jika tidak, maka lahannya hanya akan ditanami oleh rumput,” pungkas Pangdam didampingi Aster Kasdam IM Kol. Inf. Nevra,”(Aa79)