BONDOWOSO, beritalima.com – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bondowoso menggelar Konfercab ke-3 untuk masa bakti 2025–2028, Kamis (10/7/2025), di Café Laboratorium Kopi. Kegiatan ini dihadiri perwakilan PWI Jawa Timur dan seluruh anggota PWI Bondowoso.
Wakil Ketua PWI Jatim, Mahmud Suhermono, dalam sambutannya menegaskan bahwa di era digital seperti sekarang, kekuatan organisasi pers terletak pada kemampuan berkolaborasi dan bersinergi.
“Organisasi harus diperkuat. Di zaman digital, bukan lagi soal persaingan, tapi sinergi. Kalau tidak bisa bersinergi, mati kita,” ujarnya.
Menurutnya, PWI harus menjadi ruang kolaboratif, bukan hanya antar wartawan, tapi juga dengan berbagai elemen masyarakat. Terlebih, di tengah maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK) di industri media, kolaborasi menjadi kunci keberlangsungan profesi.
“Kolaborasi bukan soal makan kue bersama, tapi memperbesar kue agar semua bisa sejahtera. Sikap eksklusif justru menyulitkan di era digital,” tambahnya.
Mahmud juga menyoroti peran teknologi, termasuk kecerdasan buatan (AI), sebagai tantangan sekaligus peluang. Meski AI tak bisa menggantikan wartawan sepenuhnya, mereka yang tak memahami teknologi akan tertinggal.
“Manfaatkan teknologi untuk peningkatan kapasitas. Informasi kini bisa diakses dari mana saja. Pers tak lagi satu-satunya sumber, tapi harus menjadi yang paling kredibel,” tegasnya.
Forum tersebut juga mendorong PWI agar memperluas peran, termasuk dalam edukasi literasi media bagi pelajar, masyarakat desa, hingga perguruan tinggi. Selain itu, penguatan SDM dan kapasitas internal dinilai sangat penting.
“PWI harus menjadi rumah bersama yang memberi manfaat, bukan hanya bagi anggotanya, tetapi juga masyarakat luas,” pungkasnya. (*/Rois)

