SURABAYA, beritalima.com | Java Coffee and Flavors Fest (JCFF) 2025, yang berlangsung sejak Sabtu (23/8), berakhir Senin (26/8) malam. Gelaran tersebut dimaksudkan untuk mendorong penciptaan new source of growth.
Diinisiasi oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur (KPwBI Jatim), berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kota Surabaya, keramaian di Kawasan Kota Lama Surabaya tersebut mengusung tema “Crafting Futures Through Local Flavors”.
JCFF merupakan sebuah kebaruan dari pelaksanaan Java Coffee Culture (JCC) yang telah dilaksanakan sejak 2022. JCFF tidak hanya berfokus pada komoditas kopi, namun turut menjadi etalase komoditas potensial ekspor cokelat dan rempah.
Setelah penyelenggaraan sebelumnya di Jalan Tunjungan, kali ini digelar di Kota Lama Surabaya, sejalan dengan upaya Bank Indonesia untuk mendukung branding kawasan ini sebagai icon pariwisata Kota Surabaya maupun Jawa Timur, yang di dalamnya juga terdapat Museum De Javasche Bank.
Selama 3 hari gelaran, rangkaian JCFF 2025 meliputi Business Matching, Showcasing UMKM, Talkshow, Workshop, Competition, Fashionpreneur, Fashion Show, dan Semarak JCFF
Rangkaian acara tersebut melibatkan lebih dari 60 UMKM Kopi, Cokelat, dan Rempah dari binaan
Kantor Perwakilan Bank Indonesia seluruh Jawa, serta UMKM binaan Pemerintah Kota Surabaya.
JCFF 2025 mendapatkan atensi tinggi dari masyarakat Kota Surabaya dan sekitarnya, dengan kehadiran luring maupun daring yang mencapai lebih dari 31 ribu pengunjung.
Total nilai transaksi pada Business Matching mencapai Rp107 miliar, baik dari perdagangan maupun pembiayaan. Capaian ini jauh lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp29 miliar.
Penutupan acara JCFF, yakni Semarak JCFF 2025, dihadiri Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti, dan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Damayanti menyampaikan perlunya mengeksplorasi potensi komoditas kopi, cokelat, dan rempah di tengah terbukanya pasar global.
Jawa Timur merupakan produsen utama kopi Jawa, yang mencapai 48% dari total produksi kopi Jawa, dan menjadi pusat perdagangan dan pintu ekspor dari wilayah lain seiring peran krusialnya sebagai Gerbang Baru Nusantara.
Di acara ini juga dilakukan launching QRIS Tap sebagai bentuk upaya memberikan kemudahan dan kecepatan proses pembayaran digital dimana pengguna tak lagi harus memindai QR Code saat bertransaksi.
JCFF 2025 telah berakhir. Dari kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat peran komoditas kopi, rempah dan cokelat sebagai komoditas unggulan dan potensi ekspor, serta mendukung promosi kawasan wisata sejarah Kota Lama Surabaya, sehingga mampu menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru yang berkelanjutan. (Gan)
Teks Foto: Bagian dari acara penutupan JCFF 2025 di kawasan bersejarah Kota Lama Surabaya.






