Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Denpasar, Lantamal V, Koarmada II, Kolonel Laut (P) Henricus Prihantoko menghadiri acara pembukaan Latihan SAR (Ausindo) ke-35 antara Indonesia dengan Australia di Kantor SAR kelas I Denpasar, Jl. Raya Uluwatu Jimbaran, Badung, Bali, Rabu (27/3).
Pada kegiatan latihan tersebut, melibatkan kekuata Alut (alat utama) dari kedua belah pihak. Rencananya latihan berlangsung di perairan sebelah selatan Bali, tepatnya pada posisi 080 53’ 27” S – 1150 20’ 50” E.
Kegiatan latihan kali ini dibuka secara resmi oleh Direktur Kesiap Siagaan Pencarian dan Pertolongan Basarnas, Didi Hamzar, S.Sos., M.M.,
Turut hadir sebagai undangan dari stakeholder terkait diantaranya Danlanal Denpasar, Danlanud Ngurah Rai, Asops Kodam IX/Udayana, dan Kasat Brimobda Bali.
Sementara itu peserta latihan berasal dari kesatuan TNI / POLRI, BBMKG Wil.III Denpasar, Kantor Imigrasi Kelas I Denpasar, Kantor Wilayah DJBC Bali, Pol Air Polda Bali, Airnav Cabang Denpasar, BPBD Prov. Bali, KSOP Benoa, KPLP Benoa, KKP Kelas I Denpasar, KP3 Benoa, PT Angkasa Pura Ngurah Rai, dan PT. Pelindo III dan perwakilan dari pihak AMSA, RCC Australia yang berjumlah 3 orang.
Dalam penyampaiannya Direktur Kesiapsiagaan dan Latihan Basarnas mengatakan bahwa, gelar latihan yang akan di gelar di Bali ini nantinya akan dijadikan sebagai pedoman pelaksanaan operasi SAR di perbatasan wilayah kerja Kantor SAR di seluruh Indonesia dan Australia dalam rangka kerja sama kedua negara.
Gelaran latihan ini dalam upaya menguji kesiapsiagaan latihan bersama dengan Australia, serta mengukur respon time pergerakan personil beserta Alut di perbatasan wilayah kerja Kantor Pencarian dan Pertolongan wilayah Denpasar dan Indonesia pada umumnya.
Latihan SAR antara dua negara tetangga ini, sudah sering kali dilakukan, dan biasanya pemilihan tempatnya menyesuaikan dengan posisi wilayah yang berbatasan langsung dengan Australia.
Tujuan dari latihan SAR Ausindo ini lanjutnya, diantaranya untuk melatih dan meningkatkan kemampuan Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar dan RCC Australia dalam mengkoordinasikan dan mengendalikan Operasi SAR bersama yang terjadi di daerah perbatasan.
Kemudian melaksanakan prosedur yang telah dipersetujui bersama, dan meningkatkan kesiapan fasilitas dan komunikasi kedua negara.
Menurutnya Didi, koordinasi secara berkelanjutan diharapkan dapat mewujudkan kesamaan pola pikir dan pola tindak pada pelaksanaan operasi SAR nantinya. Dengan demikian profesionalitas dan performance Basarnas bersama potensi SAR dapat menjawab tuntutan dari masyarakat.