Komandan Lanal Semarang Hadiri Pencanangan Pembangunan Taman Wisata Sejarah Salatiga

  • Whatsapp

Salatiga, Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Semarang Latamal V, Kolonel Laut (P) Musleh Yadi menghadiri Pencanangan Pembangunan Taman Wisata Sejarah Salatiga (TWSS), di Desa Bugel Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga, Jawa Tengah, Selasa (15/1).

Pencananga ini dipimpin Sekjen Kemenhan Laksdya TNI Agus Setiyadji, S.A.P., M.A, tampak hadir dari unsur TNI antara lain Askomplek Panglima TNI, Aslog Panglima TNI, Aster Panglima TNI, Wadanjen Akademi TNI dan para pejabatlainnya serta unsur Pemerintahan dari Forkompinda plus Kota Salatiga berukut ± 600 orang perwakilan masyarat Salatiga.

Sekda Salatiga mewakilai Walikita menyambut dan memberikan kehadiran Sekjen Kemhan di lokasi. Walikotab dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Sekda mengatakan, atas nama pribadi dan Pemerintah Kota Salatiga, mengucapkan sugeng rawuh kepada Sekjen Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, dan Gubernur Jawa tengah beserta jajarannya.

“Matur nuwun telah berkenan hadir dan mendukung segala daya upaya kami dalam menyelesaikan setiap tahapan pembangunan Taman Wisata Sejarah Kota Salatiga,” terangnya.

Sebagaimana Presiden Republik Indonesia pernah menyampaikan bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya, maka saya sangat menyambut baik pembangunan Taman Wisesa ini sebagai salah satu bentuk penghargaan dan rasa hormat terhadap tiga pahlawan dari Kota Salatiga, yakni Komodor Yos Sudarso, Laksamana Madya Udara Adi Sucipto, dan Brigadir Jenderal Sudiarto.

Dimana tiga pahlawan ini telah memberikan begitu banyak teladan, utamanya dalam yang pernah diucapkan oleh yakni “bangsa cinta tanah air dan seman mengobarkan rasa nasionalisme yang tinggi.

Menuritnya sitengah arus globalisasi seperti saat ini, nasionalisme merupakan benteng pertahanan yang utama bagi para generasi penerus. Nasionalisme harus dipupuk sejak dini, dan dari lingkup terkecil. Untuk itu, diharapkan supaya kehadiran Taman Wisesa yang berkonsep wisata edukasi, dapat membuat generasi penerus tidak merasa bosan belajar sejarah.

beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *