Surabaya beritalima.com- Komandan Pangakalan Utama TNI AL V (Danlantamal V), Brigadir Jenderal TNI (Mar) Rudy Andi Hamzah, S. A.P. secara tegas melarang seluruh personelnya baik prajurit maupun Pegawai Negeri Sipil (PNS) Lantamal V memainkan aplikasi Game Pokemon Go di areal Basis / Pangkalan Militer Angkatan Laut.
“Saya tekankan agar seluruh prajurit Lantamal V jangan menggunakan/memainkan Game Pokemon Go dikawasan militer TNI AL, hal tersebut sesuai dengan Telegram Kasal yang melarang personel TNI AL agar tidak menggunakan/memainkan game Pokomon Go di basis/kesatrian atau objek vitas TNI AL lainnya karena dapat menimbulkan kerawanan,” terang Danlantamal V pada rapat bersama para Asisten dan Kepala Dinas di jajaran Mako Lantamal V.
Mencermati maraknya penggunaan aplikasi Pokemon Go di kalangan masyarakat baik kalangan dewasa dari berbagai profesi maupun anak-anak, perlu dipahami bahwa permainan yang diarahkan untuk mencari monster Pokemon dengan menggunakan metode argumen reality, memanfaatkan kamera ponsel yang terhubung dengan sistem GPS serta berbasis internet yang dapat mengirim data secara Real Time, untuk basis server berada di negara lain.
Game Pokemon Go yang di release pada 6 juli lalu ini, adalah permainan dengan dilengkapi perangkat intelijen yang sengaja diciptakan untuk merekonsiliasi data citra fisik valid untuk memetakan setiap sudut wilayah diaman para user mengaktifkannya.
Untuk itu Rudy- sapaan akrab Danlantamal V ini- menekankan para seluruh komandan satuan, Kepala Dinas dijajarannya untuk memberikan pemahaman kepada anggota militer dan PNS di jajarannya masing-masing agar tidak menggunakan atau memainkan game Pokemon Go di lingkungan basis atau Kesatrian atau mess maupun obyek vital TNI atau TNI Angkatan Laut khususnya di wialyah Lantamal V ini.
Selain itu Rudy juga menghimbau kapada para prajuritnya agar bijak dalam memberikan pemahaman kepada istri dan anak-anaknya di rumah untuk waspada dalam mengguanakan aplikasi game ini. Karena dampak negatif dari permainan ini yang bisa menimbukan kerawanan dan membahayakan dalam penggunaan game Pokemon Go.
“Sudah banyak korban berjatuhan, dimana banyak orang mencari monster-monster secara real time tanpa memperhatikan faktor keamanan seperti menyebrang jalan, lompat pagar, sungai, lari kesana kemari hingga terjatuh, tertabrak, terjebur dan aksi nekad lainnya guna mendapatkan monster tersebut,” terangnya.
Lebih lanjut orang nomor satu dijajaran Lantamal V ini menyampaikan bahwa dirinya tidak ingin terjadi sesuatu kepada anggota dan keluarga akibat game ini, baik itu dengan dirinya sendiri apalagi karena membocorkan rahasia tentang Pangkalan militer yang merupakan tempat rahasia, itu yang perlu dipahami oleh segenap anggota Lantamal V. @Budi beritalima.com