Komandan Lantamal V: Sukseskan Program Pemerintah, Kita Lawan Difteri

  • Whatsapp

Hari ini seluruh jajaran TNI menggelar vaksinasi Difteri, hal ini juga dilakukan Pangkalan Utama TNI AL V (Lantamal V) dengan memvaksin prajurit dan ASN yang digelar di Gedung Seba Guna, Mako Lantamal V, Surabaya, Jumat (2/2/2018).

Komandan Pangkalan Utama TNI AL V (Danlantamal V) Laksamana Pertama TNI Edi Sucipto, S. E., M. M, mengajak personel dijajarannya untuk menyukseskan program pemerintah dan melawan penyebaran difteri yang salah satunya melakukan vaksinasi difteri ini.

Hal tersebut diungkapkan Edi -sapaan akrab Danlantamal ini-saat meninjau pelaksanaan vaksinasi yang dilajukan Dinas Kesehatan Lantamal V di GSB, pada kesempatan itu Ia juga menjadi orang pertama yang divaksin.

“Tema dari pelaksanaan pemberian vaksin difteri kali ini adalah Bersama-Kita Lawan Difteri, semoga kita semua diberikan kesehatan dan terhindar dari penyakit yang berbahaya ini,” pungkasnya.

Tampak hadir dalam acara tersebut Wadan Lantamal V Kolonel Marinir Nana Rukmana, S. E., para Asisten Danlantamal V dan para Kasatker dijajaran Mako Lantamal V dan mereka juga mengikuti vaksin secara bergiliran.

Sebelum pelaksanaan vaksin Difteri, Kadiskes Lantamal V Kolonel Laut (K) dr. Asih Pudji Widodo menjelaskan secara singkat apa itu penyakit difteri, vaksin dan penanganannya.

Difteri lanjut Pudji -begitu Ia akrab disapa-merupakan penyakit infeksi pernapasan akut berbahaya yang amat menular. Penyebaran difteri ini sangat cepat, karena kuman difteri bisa berpindah dengan mudah melalui udara dari satu penderita kepada orang lain di dekatnya.

Penyakit difteri disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae yang dapat menghasilkan racun bernama eksotoksin. Racun inilah yang sangat berbahaya karena ia dapat merusak dan mematikan sel-sel sehat. Eksotoksin juga dapat menyerang organ-organ lainnya seperti jantung, sistem pernapasan, ginjal, dan sistem saraf.

Difteri menular melalui droplet, yakni sekret lendir seperti ludah, dahak, cairan yang bertebaran di udara saat penderita batuk, bersin, atau tertawa dan kemudian terhirup oleh orang lain.

Adapun beberapa gejala difteri yang dapat dikenali lanjutnya, diantaranya seperti sakit tenggorokan, muncul selaput berwarna putih abu-abu pada tenggorokan, amandel, rongga mulut, atau hidung, demam tidak terlalu tinggi, Pembengkakan pada kelenjar limfa, bisa dilihat dari leher yang membengkak (bull neck), suara berubah, Lemas dan menurunnya nafsu makan, mengeluarkan bunyi saat menarik napas (stridor), Kesulitan bernapas.

Lebih Lanjut ia menjelaskan bahwa gejala paling khas dari penyakit difteri adalah sakit tenggorokan yang disusul dengan munculnya selaput berwarna putih abu-abu yang bernama selaput pseudomembran.

Guna melakukan pencegahan yang disebabkan oleh virus tersebut maka Dinas Kesehatan Pangkalan Utama TNI AL (Diskes Lantamal) V Surabaya bekerjasama dengan Rumah Sakit Angkatan Laut Dr. Oepomo melaksanakan pemberian vaksin difteri terhadap 700 prajurit dan ASN dijajaran Lantamal V.

Dengan perincian, 312 dilaksanakan di Mako Lantamal V, 380 dilaksanakan di lanal Malang, Lanal Batu Poron dan Lanal Banyuwangi.

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *