BANYUWANGI, beritalima.com –
Bermula dari rumor bahwa Pelaksana poryek bangunan Aula SMPN 3 Muncar yang dikerjakan oleh CV LENNO PUTRA MAHKOTA ketika dikonfirmasi salah satu Komite terkait pengerjaan yang belum kelar itu, mengatakan karena anggarannya tidak cukup. Bahasa pelaksana yang mengatakan anggaran tidak cukup itulah membuat penasaran Anggota DPRD Komisi 4 dan beberapa LSM di Banyuwangi penasaran.
Buntut dari rasa penasaran tersebut rombongan DPRD Komisi 4 dan LSM melakukan sidak ke SMP Negeri 3 Muncar.
Kepala Sekolah Ahmad Hoiri, S.Pd. Saat dikonfirmasi menuturkan kekecewaannya dengan hasil proyek yang tidak jelas selesai dan tidaknya dan belum bisa dimanfaatkan.
“awal proyek mau dikerjakan, memang benar pelaksananya menemui kami dan bercerita tentang adanya proyek di sekolah kami, hanya saja kami tidak tahu berapa anggaran dan seperti bangunan yang akan dikerjakan “, tuturnya.
Ketika di singgung terkait kepuasan hasil Kepala Sekolah mengaku kecewa dengan hasil pekerjaan
” yang jelas ya kecewa lah kalau ternyata hasilnya seperti itu, harapan kami dituntaskan pengerjaannya agar bisa dimanfaatkan keberadaannya oleh sekolah ” lanjutnya.
Tak berselang lama rombongan Komisi 4 datang, disusul kedatangan rombongan dari dinas prndidikam serta direktur CV CV pelaksana proyek dan Konsultan.
Namun Sayangnya, Pelaksana muapun Konsultan terkesan menghindar dari media.
Salimi salah satu anggota DPRD yang turun sidak ketika di konfirmasi menuturkan bahwa sengaja melakukan sidak karena ada keluhan dari Komite dan Pihak SMPN 3 Muncar. Dan Komisi minta kepada dinas untuk hadirkan utusan ke lokasi proyek untuk ikut dalam sidak.
Terkait seputar hasil klarifikasi Komisi 4 kepada pelaksana proyek Salimi menjelaskan bahwa pekerjaan proyekndo SMPN3 sudah sesuai anggaran dan pelaksanaanya pun memang tidak sampai finishing sesuai RAB nya.
“ini tadi sudah saya klarifikasi pelaksana, menurutnya pengerjaan proyek ini sudah sesuai anggaran bukan sampai finishing, untuk kelanjutannya diajukan melalui PAK, dugaan beberapa pihak bahwa pengerjaan proyek tidak terselesaikan itu salah ” ungkap Salimi.
Dalam Sidak DPRD Komisi 4 kali ini juga
Mendapat perhatian dari beberapa LSM yang ikut mendampigi jalanya sidak.
Seperti yang di jelaskan Risqi kurniawan dari Lsm BLAK ketika dikonfirmasi menjelaskan bahwa pada awalnya sudah pernah mengingatkan antara pelaksana dan konsultan di awal pengerjaan.
” sudah saya peringatkan diawal, antara Pelaksana dengan Konsultan tidak matc, sehingga terjadi kesalahan, seharusnya dari MC 0, MC 50, dan mc 100 antara Pelaksana dengan Konsultan aaling koordinasi tentang tekhnis pengerjaan proyek, harusnya bangunan itu induknya didahulukan ketimbang bangunan fasilitas pendukungnya.” Jelas Riski.
Senada dengan penjelasan Salimi, menurut Konsultan proyek tersebut Sandi Hartono, ketika dikonfirmasi tentang RAB juga menjelaskan bahwa sudah sesuai anggaran
” memang pengerjaan hanya sebatas ini tidak finishing.” Ungkap Sandi Hartono
Komite sekolah Iriyanto berharap agar pelaksana segera menyelesaikan proyeknya dengan baik dan disesuaikan dengan anggaran yang ada, agar hasilnya bisa dimanfaatkan oleh sekolah.
” saya berharap agar pelaksanaan proyek segera di rampungkan agar dapat di manfaatkan oleh sekolah.”singkatnya
Berbeda dengan H.suyoto salah satu Komite mengaku tidak pernah diajak koordinasi oleh Konsultan maupun pelaksana proyek.
” hampir setiap hari sebagai komite saya datang ke sekolah, tapi saya tidak pernah bertemu sekalipun dengan yang namanya konsultan, ” tutur pria yang juga dedengkot LSM suara bangsa ini.(abi)