SURABAYA, Beritalima.com |
Persiapan Pilkada Jatim yang dilakukan serentak di 19 kabupaten kota, dibahas di komisi A DPRD Provinsi Jatim dengan KPU. Hal tersebut disampaikan oleh ketua komisi A Irjen Istu Hari Subagio didampingi ketua KPU Jatim Choirul Anam. Rabu (8/7/2020)
“Ini Intinya hari ini kita membuat semacam sinergitas, kita hadirkan KPU sambil kita melihat kesiapannya untuk pelaksanaan Pilkada serentak yang akan m
dilaksanakan bulan Desember nanti. Dan kita akan mengapresiasi, baik itu kesiapan dari KPU, maupun Bawaslu. Dan secara rinci tadi udah dijelaskan kepada kita semuanya,” terang Istu.
” Alhamdulillah dengan pertanyaan-pertanyaan, kemudian diadakan diskusi, yang memberikan masukan masukan, mudah-mudahan nanti hasilnya lebih maksimal. Nanti secara rinci apa apa yang perlu ditanyakan, tapi intinya kita bangga dan lega dengan adanya covert ini. Bagaimana pelaksanaannya secara teknis tadi di kantor dijelaskan. Mungkin nanti ditambahkan dari KPU. Tapi tadi juga kita hadirkan tentang minimal kriteria-kriteria yang menjadi hambatan,” sambung Istu.
“Daerah-daerah rawan mana yang perlu perhatian juga sudah diatasi. Dari biro pemerintahan, telah kita padukan hingga nanti menjadi perencanaan yang matang. Rawannya konflik sebenarnya tidak ada. Yang ada masalah paling Jember saja. Kabupaten kota yang tentunya akan diselesaikan oleh masing-masing kabupaten kota. Tapi dari segi pengamanan tadi itu kita berikan gambaran, sedikit saja, minimal ada rencana tindakan, rencana kontijensi, perkiraan-perkiraan, ya paling masalahnya kan cukup diselesaikan di wilayah itu saja,” jelas Istu.
“Yang kita tanya tadi justru persiapannya, sudah mulai dilakukan hal-hal yang bisa diantisipasi, yang mendatangkan banyak masyarakat, dan ini tentunya yang lebih penting lagi dari KPU. Mudah-mudahan tidak ada perkembangan Covid yang signifikan. Karena keselamatan masyarakat paling diutamakan. Kalau memang masyarakat terancam, Pilkadanya bisa ditunda lagi,” tandasnya.
Sementara itu, Choirul Anam menambahkan bahwa pihaknya
sudah melakukan antisipasi. Pembuatan biliknya dari dua diperbanyak menjadi 4. Kemudian masing-masing TPS maksimal lima ratus orang.
“Ini secara teknis ya, jadi terkait pelaksanaan, kita sudah terus memantau dan melaksanakan, ya sejak tanggal 15 Juni kemarin kerja tombol pemilihan kita tekan. Dari sisi SDM kita semua sudah siap. Semua SDM kita mulai tingkat kabupaten kota, kecamatan, maupun desa kelurahan, semua sudah siap melaksanakan proses pemilihan. Dan semuanya juga sedang kita proses. Misalkan terkait kesehatan, dan sebagainya,” lanjut Choirul Anam.
“Yang kedua terkait anggaran. Untuk anggaran dari 1,47 triliun sekian itu, sudah ada pencairan dan sudah ada di rekening kawan-kawan kabupaten kota, Itu 50% . Dan kita Insya Allah tanggal 9 Juli ini termin ketiga ini bisa cair semua 100%. Per hari ini yang sudah 100% ada Kota Pasuruan dan kabupaten Malang. Sisanya relatif kurang lebih 40%- 50%. Itu terkait anggaran, kemudian terkait teknis, ya di samping sudah terbit Peraturan Kapolri Nomor 5 2020 terkait tahapan dan jadwal juga sudah terbit, juga peraturan KPU nomor 6 tahun 2020 kemarin. Baru 1 hari dan itu juga sudah mengatur beberapa hal yang terkait teknis,” tegasnya.
“Contoh misalkan terkait yang disampaikan ketua komisi A tadi kegiatan di TPS. Jadi di TPS misalkan akan ada prinsip pemilihan nya sama tata cara dan prosedur. Hanya yang membedakan adalah terkait proses protokol Covid. Semua pemilih misalkan nanti akan diberi sarung tangan plastik, ya kemudian tinta nanti pakai ditetes ya, kemudian bilik dari 2 ditambah menjadi 4. Itu sudah mulai diatur secara detail. Kemudian kampanye itu juga sudah diatur, dan berbeda memang dari Pilkada yang pernah ada, semua proses pemilihan Pilkada ini disesuaikan dengan protokol kesehatan agar persebaran covid-19 bisa dihentikan, ” pungkasnya. ( yul)