MOSCOW-RUSIA, beritalima.com | Delegasi Jawa Timur telah mengadakan pertemuan dengan para pejabat dan pengusaha Rusia di Moscow, Rabu (31/7/2019). Delegasi ini meliputi wakil dari Pemerintah Provinsi, Komisi C DPRD, KADIN dan UMKM.
Dr Ir Jamhadi MBA, Ketua KADIN Surabaya yang juga Team Ahli KADIN Jawa Timur di bawah kepemimpinan LaNyala, dalam pertemuan itu mengangkat tentang “Peningkatan Kerjasama Perdagangan dan Investasi” sebagai bahasan utama.
Jamhadi mengemukakan, nilai perdagangan antara Jawa Timur dan Rusia di tahun 2015 untuk ekspor USD 77,16 juta, impor sebesar USD 258,19 juta, defisit USD 181,03 juta.
Di tahun 2016, nilai ekspor Jawa Timur ke Rusia meningkat menjadi USD 79,69 juta, impor USD 222,65 juta, defisit sebesar USD 142,96 juta.
Terus pada tahun 2017, nilai ekspor USD 87,11 juta, impor melejit USD 398,72 juta, sehingga defisit USD 311,61 juta.
Dan tahun 2018, nilai ekspor naik jadi USD 142,27 juta, impor juga meningkat jadi USD 418,25 juta, sehingga nilai perdagangan Jawa Timur dan Rusia masih defisit USD 275,98 juta.
Tahun 2019, data sampai Februari, nilai ekspor Jawa Timur ke Rusia USD 23,12 juta, impor USD 88,06 juta, defisit USD 64,94 juta.
Disebutkan, komoditi impor utama dari Rusia ialah pupuk, besi dan baja, garam, sulfur, jeruk nipis, ikan dan udang, aluminimun, kertas karton, bahan dari kertas, bahan kimia organik, kopi, teh, rempah-rempah, kayu, dan barang dari kayu.
Sedangkan 10 komoditi ekspor berupa alas kaki, lemak dan minyak hewan, kimia organik, kendaraan dan spare part, kapas, kayu, bahan dari kayu, bahan dari kapas, tali, karton, aneka kimia, karet dan bahan dari karet.
Dari paparannya itu, Jamhadi menyatakan keinginannya agar pengusaha Rusia berinvestasi ke Jawa Timur. Selain itu, perdagangan juga ditingkatkan.
Jamhadi mengatakan, banyak produk dan komoditi unggulan Jawa Timur yang bisa memenuhi kebutuhan penduduk Rusia.
Dalam pertemuan itu, pengusaha dan pejabat Rusia yang hadir di antaranya Mr Popov Alexander (Chairman Moscow Chamber of Commerce and Industry), Mr Suren O Vardanyan (Vice Presiden Moscow Chamber of Commerce), dan Mr Mikhail Kuritsyn (Chairman Rusia-Indonesia Business Council).
“Kami sangat senang jika kerjasama Jawa Timur dengan Rusia yang sudah terjalin baik ini ditingkatkan, baik itu kerjasama di sektor perdagangan, investasi, wisata, atau dikenal sebagai TTI (trade, tourims, investment), maupun sektor-sektor lainnya,” kata CEO PT Tata Bumi Raya ini.
Dalam menarik pengusaha Rusia untuk berinvestasi di Jawa Timur, Komisaris Utama SBI Prooerty ini menawarkan beberapa kemudahan investasi.
Di antaranya disebutkan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah berhasil mengimplementasikan PPP scheme (skema kerjasama Private Public Partnership).
“Kerjasama skema PPP sudah diterapkan dalam proyek pengadaan air Umbulan. Setidaknya, sektor lain bisa dilaksanakan dengan pola yang sama,” jelas Jamhadi.
Selain skema PPP, kemudahan lain yang disebutkan ialah penerapan online single submission (OSS) dan sistem East Java Investment Super Corridor (EJISC).
“EJISC ini memberikan informasi yang dibutuhkan para investor seperti lahan investasi, sehingga memudahkan para investor berinvestasi ke Jawa Timur,” terangnya.
“Sistem perijinan OSS dan EJISC juga menjadi salah satu faktor yang membuat investor masuk Jatim,” tambahnya.
Dalam pertemuan itu Jamhadi juga menyampaikan pandangannya tentang peringkat kemudahan berinvestasi antara Rusia dan Indonesia.
Dijelaskan, easy doing business Indonesia diperingkat 73, dan Rusia peringkat 31. Lain halnya competitivness Indonesia dan Rusia berdasarkan World Economic Forum Global. Dari competitivness, Indonesia di peringkat 45 dan Rusia peringkat 43.
“Dan berdasarkan The Heritage Foundation, economic freedom Indonesia diperingkat 56, sedangkan Rusia peringkat 98. Serta oleh Numbeo, cost of living Indonesia berada di peringkat 98 dan Rusia 96,” kata Jamhadi.
Jamhadi mendorong agar pengusaha Rusia bisa segera berkunjung ke Jawa Timur untuk melihat potensi-potensinya. Apalagi upaya memudahkan investor masuk Jawa Timur didukung oleh Pemprov dan DPRD Jawa Timur.
Dalam pertemuan dengan pengusaha dan pejabat Rusia ini, Delegasi Jatim yang mewakili Pemprov ialah Andromeda Womariah (Dinas Penanaman Modal) dan Fitrotun.
Selain itu ada Indra Darmawan (Direktur Regional BKPM RI), Andi Bardiansyah (Kepala Seksi Fasilitas BKPM RI), dan Evita Sanda (Kepala Sub Direktorat Fasilitasi BKPM RI).
Kemudian dari Komisi C DPRD Jawa Timur ada Kodrat Sunyoto, Giyanto, Akik Zaman, Kusnadi, Anik Maslachah, Anisa Syakur, Mahud, Malik Effendi, dan Irwan Setiawan.
Sedangkan dari KADIN dan pelaku UMKM Jatim di antaranya ada Ummu Kholifah (Direktur Nuva Market), Tarmudi (Direktur Graha Rejeki Indonesia), Endang (Direktur Sendy Leather).
Terus, Bachtiar Widhi Utama (Direktur CV Eyang Marto), Jimmy Tjandra (UD Berkat Abadi Jaya), Ahmad Irawan (Direktur Batik Olive), Billy Bactiar (Pakuaty Keripik Tempe Kediri), dan Ny Petir (CV Selera Alam Nusantara).
“DPRD dan Pemprov Jatim menyatakan siap memberikan garansi kemudahan kepada pengusaha Rusia umumnya dan Moskow khususnya untuk masuk Jatim, baik di sektor perdagangan, investasi, dan wisata,” pungkas Jamhadi. (Ganefo)
Teks Foto: Delegasi Jawa Timur saat pertemuan dengan pejabat dan pengusaha Rusia di Moscow, Rabu (1/8/2019).