KANGEAN, SUMENEP, beritalima.com | DPRD Prov. Jatim mendukung penuh langkah Gubernur Jatim melakukan gerak cepat melepaskan kegelapan di beberapa wilayah di Jawa Timur yang masih belum teraliri listrik. Apalagi komitmen tersebut akan segera diselesaikan pada tahun 2020 mendatang.
“Tahun 2020 Jawa Timur lepas dari kegelapan,” ujar Ketua Komisi D DPRD Jatim Kuswanto di sela-sela Peresmian Pembangkitan Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Kepulauan Raas dan 8 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kepulauan Sumenep yang diselenggarakan di PLTD Kangean, Desa Bilis-Bilis, Kec. Arjasa, Kab. Sumenep, Sabtu (30/11) siang.
Kuswanto mengatakan, jika Gubernur Jatim Khofifah secara berkala melakukan kunjungan kerja dengan semua komisi sesuai bidang atau mitra terkait, maka Insyaallah percepatan pembangunan dan penanganan masalah di masyarakat segera tuntas dan cepat teratasi.
“Karena kita dapat sama-sama secara langsung mendiskusikan setiap solusi dari permasalahan tersebut,” jelasnya.
Kehadiran Ketua Komisi D DPRD Jatim Kuswanto di acara tersebut tidak sendiri. Turut hadir antara lain Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Kepala Dinas ESDM Prov. Jatim Setiajit, Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur Bali dan Nusa Tenggara Supangkat Iwan Santoso, General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jatim Bob Saril dan Bupati Sumenep Busyro Karim.
“Saat-saat kita akan mengakhiri tahun 2019, Jawa Timur patut bersyukur. Tepat pukul 09.00 pagi rombongan Pemerintah Provinsi Jawa Timur tiba di Pulau Kangean meresmikan PLTD Raas dan 8 PLTS Kepulauan Sumenep,” terangnya.
Kuswanto berharap, dengan diresmikannya dua pembangkit listrik di wilayah Kepulauan Sumenep tersebut dapat memenuhi kebutuhan seluruh Kepulauan Raas sehingga tinggal menunggu proses distribusi ke rumah-rumah warga,” terangnya.
Sementara itu, 8 PLTS yang dibangun di Kepulauan Sumenep sendiri antara lain di PLTS Pulau Pegurungan Kecil untuk 2.280 KK, PLTS Pulau Tonduk (1.883 KK), PLTS Pulau Paliyat (1.018 KK), PLTS Pulau Sabunten (980 KK), PLTS Pulau Saubi (1.257 KK), PLTS Pulau Goa-Goa (1.854 KK), PLTS Pulau Sakala (799 KK), dan PLTS Pulau Masakambing (363 KK).
Yangg menggembirakan operasional dikelola oleh PLN, sehingga pelayanan dan standart tarif lebih terjamin. Yang lebih istimewa lagi, kehadiran Direktur PLN Pusat sekaligus mengukuhkan komitmennya dihadapan Gubernur, Komisi D DPRD Jatim dan Bupati Sumenep bahwa 2020 mendatang persoalan kegelapan segera selesai teratasi,” ungkap Kuswanto.
Lebih lanjut dirinya menyampaikan, bahwa untuk 22 pulau-pulau kecil yang berpenghuni di wilayah Kabupaten Sumenep yang masih belum teraliri listrik, dirinya berharap agar tahun 2020 mendatang akan segera diselesaikan. Termasuk beberapa kabupaten yg terkendala kemampuan masyarakatnya untuk memasang instalasi awal senilai kurang lebih Rp 750.000 disanggupi untuk dicarikan solusinya dari berbagai sumber dana.
“Nanti bisa dari CSR dari PLN,” jelasnya.
Adapun bebrapa wilayah di Jatim yang baru teraliri listrik antara lain Kab. Sumenep baru teraliri listrik sebesar 64.99 %, Kab. Sampang 74.03 %, Kab. Bondowoso 79.59 %, Kab. Pamekasan 80.49 %, Kab. Probolinggo 82.51 %, serta Kab. Situbondo 84.27 %. Beberapa kabupaten tersebut, sebut Kuswanto memang merupakan tekad Komisi D DPRD Provinsi Jatim untuk mendorong secara penuh pemanfaatan listriknya 100 % oleh masyarakat.
“Karena listrik merupakan kebutuhan dasar masyarakat dan dapat mengungkit usaha rumahan atau UMKM. Yg pada akhirnya mendorong pertumbuhan perekonomian Jawa Timur,” jelasnya.
Sementara itu, disela-sela kunjungannya bersama Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Kuswanto melakukan dialog langsung dengan beberapa warga Kepulauan Kangean, Kab. Sumenep. Menurut Kuswanto, banyak persoalan yang bisa diambil manfaatnya dalam dialog tersebut.
“Nampaknya perlu perhatian atas hasil laut untuk dijadikan komuditi ekspor lebih bertumbuh. Komitmen dengan Direktur PLN bahwa sesuai keinginan Gubernur setiap kepulauan perlu adanya cold storage. PLN sanggup memberikan dukungan daya listrik sepenuhnya,” terangnya.
Demi meningkatkan perekonomian masyarakat di wilayah kepulauan, dirinya merasa bangga dan puas atas kunjungannya tersebut. Apalagi masalah elektrifikasi di Jatim ditarget selesai pada 2020 mendatang.
“Berikutnya tinggal memonitor secara berkala tahapan yang dicapai,” pungkas Kuswanto. (fh)